Mataram (NTBSatu) – Mengingat stok beras di NTB sudah mulai menipis, Perum Bulog NTB akan mendatangkan beras dari luar daerah sebanyak 17.000 ton. Beras tersebut akan didatangkan dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan beberapa wilayah lainnya secara bertahap mulai Desember 2023.
“Kami mendatangkan beras tersebut untuk membantu masyarakat melalui program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), gitu loh. Soalnya kalau tidak ada tambahan dari luar daerah ya tentunya kita tak ada stok. Terus nggak ada yang kita buat untuk program itu,” kata Kepala Perum Bulog NTB, David Susanto, Selasa, 14 November 2023.
Berita Terkini:
- Mahdalena Gelar Reses Masa Sidang II di Kabupaten Bima, Salurkan Bantuan untuk Musala
- Anak 10 Tahun Ditinggal Pamannya di Polresta Mataram Gegara Cekcok dengan Nenek
- KONI NTB Sebut Porprov 2026 Jadi Langkah Awal Tuan Rumah PON 2028
- Mengenang Titiek Puspa, Penyanyi Kupu-Kupu Malam Meninggal Usia 87 Tahun
Menurutnya, mendatangkan beras dari luar merupakan opsi terakhir. Pasalnya waktu panen raya di NTB dipastikan mundur, yakni sekitar Maret sampai April.
Semula, panen raya di NTB ditargetkan bulan Februari, karena pengaruh El Nino yang berkepanjangan mengharuskan panen raya dimundurkan. Sementara stok beras yang ada di Gudang Bulog tinggal 19.000 ton dan hanya cukup hingga Desember mendatang.
Sehingga untuk menutupi kebutuhan beras sekitar bulan Januari hingga April, Bulog harus mendatangkan beras dari luar.
“Kayaknya kita tidak punya opsi lain ya. Kita dari Bulog tetap mendatangkan beras dari luar untuk mendapatkan beras. Bahkan semua daerah juga sudah melakukan hal demikian,” ujarnya.