Mataram (NTBSatu) – Pengisian Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) 2023 tingkat SMA di NTB belum mencapai 100 persen. Padahal pengisian dan kelengkapan data Sulingjar ini sangat penting dalam pelaporan hasil asesmen nasional (rapor pendidikan).
Bidang SMA Dinas Dikbud NTB pun akan menyurati seluruh sekolah di NTB yang belum mengisi atau belum lengkap mengisinya.
“Betul angka partisipasi kita memang masih baru mendekati 90-an persen, sehingga akan kita surati sekolah-sekolah yang belum mengisi ini. Sekalian memberitahukan sesuai surat dari Badan Standarisasi, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek kalau waktu pengisian Sulingjar diperpanjang sampai 31 Oktober ini,” ujar Sub Koordinator Kurikulum Bidang SMA Dinas Dikbud Provinsi NTB, Purni Susanto, Senin, 23 Oktober 2023.
Setelah menyurati, lanjut Purni, pihaknya pun akan mengawal sekolah tersebut agar secara keseluruhan mengisi.
“Supaya lengkap dan pekerjaannya tuntas,” tegasnya.
Berita Terkini:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
Ia pun menjelaskan, sekolah yang belum menuntaskan pengisian Sulingkar disebabkan oleh tiga faktor, seperti izin operasional yang baru aktif, sekolah yang sudah tidak beroperasi, dan karena memang belum tuntas 100 persen.
“Jadi ada sekolah yang baru mendapatkan izin operasional yang baru aktif Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Oleh sistem di Pusdatin Kemendikbudristek, sekolah tersebut langsung terbaca sebagai sekolah yang belum mengisi survei, meskipun belum memiliki akun asesmen nasional,” jelasnya.
Bagi sekolah yang sudah tidak beroperasi lagi karena tidak memiliki siswa, kata Purni, di database Kemendikbudristek sekolah tersebut tetap terbaca sebagai sekolah aktif meski sudah tidak beroperasi. Termasuk sekolah yang sangat sedikit siswanya dan masuk kategori hidup segan mati tak mau.
“Maka, ketiga faktor penyebab sekolah belum tuntas mengisi Sulingjar akan kita coba selesaikan dengan pada masa perpanjangan pengisian Sulingjar ini. Semoga sampai 31 Oktober atau sebelumnya sudah bisa mencapai 100 persen,” harapnya. (JEF)