Mataram (NTBSatu) – Kemendikbudristek melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) mengajak seluruh mahasiswa di Indonesia untuk menjadi agen perubahan pendidikan Indonesia. Perubahan yang dilakukan melalui program Kampus Mengajar.
Program tersebut merupakan bagian dari kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan harapan, untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa serta akselerasi peningkatan literasi dan numerasi peserta didik di sekolah sasaran.
Direktur Belmawa Kemendikbudristek, Sri Suning Kusumawardani menyampaikan, bahwa Kampus Mengajar juga merupakan implementasi dari semangat gotong royong yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu, dalam membangun pendidikan Indonesia yang lebih baik di masa mendatang.
Berita Terkini:
- ANTV PHK Massal Karyawannya, Ini Deretan Program yang Pernah Populer
- Menelusuri Jejak PMI Legal di Malaysia: Rindu Bekerja di Kampung Sendiri, Titip Pesan untuk Gubernur NTB Terpilih
- Dua Mahasiswa Ummat Borong Juara Kompetisi Canva Tingkat Nasional
- Kunker ke Surabaya, Komisi III DPRD NTB Nilai Perubahan Perda Penyertaan Modal Mendesak
“Semangat tersebut juga sudah berhasil dilaksanakan oleh program Kampus Mengajar di mana 112.000 mahasiswa sudah terjun langsung dan berkolaborasi bersama para guru, kepala sekolah hingga orang tua para murid di 23.000 lebih sekolah sasaran,” terangnya, dikutip dalam rilis resmi Kemendikbudristek, Minggu, 22 Oktober 2023.
Suning melanjutkan, program ini bisa menjadi jawaban atas tantangan sekarang dengan permintaan pasar kerja terhadap SDM semakin kompleks. Oleh sebab itu, pembelajaran yang akan diikuti oleh mahasiswa selama bergabung dalam program ini menurutnya bisa mengasah berbagai kompetensi. Mulai dari kemampuan komunikasi, kerja sama, kepemimpinan, cara berpikir kreatif, dan juga pemecahan masalah.