Mataram (NTBSatu) – Dalam rangka meningkatkan kerja sama di bidang maritim dengan Belanda, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melaksanakan 5th Bilateral Maritime Forum (BMF) RI-Belanda, Senin, 16 Oktober 2023.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Jodi Mahardi, mengungkapkan ada tiga isu yang menjadi bahasan yakni Sustainable Port Development and Renewable Maritime Energy, Sustainable Shipbuilding, dan Maritime Education.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Nilai Satgas PPKS di Ponpes tak Urgen, Aktivis Anak: Justru Itu yang Belum Ada
- PPATK Sebut Korupsi dan Narkotika Jadi Kejahatan Tertinggi Tindak Pidana Pencucian Uang
- Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka dan Ijazah Digelar Besok, Jokowi Bakal ke Vatikan?
- Hakim Jatuhkan Vonis Dua Terdakwa Korupsi KUR BSI Petani Porang
“Untuk Sustainable Port Development and Renewable Maritime Energy (Pengembangan pelabuhan berkelanjutan dan energi maritim terbarukan), pemerintah Indonesia sangat tertarik untuk memajukan infrastruktur dan teknologi sumber energi terbarukan seperti tenaga pasang surut dan angin, serta energi hidrogen,” kata Deputi Jodi, seperti dilansir dari siaran pers, Senin, 16 Oktober 2023.
Sebagai pengembangan pelabuhan, tujuan jangka panjang pemerintah mencakup transportasi kelas dunia, peningkatan ekosistem logistik, dan peningkatan rantai pasokan, sekaligus menjaga lingkungan, sehingga pembangunan infrastruktur dan teknologi berjalan beriringan.
Diketahui potensi dampak kerja sama pembuatan kapal dengan Belanda sangat besar, terutama mengingat tenaga kerja terampil kita dalam lanskap teknologi yang berkembang pesat. Oleh sebab itu, kolaborasi seperti ini dapat meningkatkan kehebatan industri kapal dalam negeri.