Mataram (NTB Satu) – Presiden Ghana, Nana Akufo-Addo secara resmi menyatakan negaranya bangkrut karena lilitan utang dan tak mampu membayarnya sesuai waktu yang ditentukan.
Nana pun akhirnya tak punya pilihan selain menyetujui pinjaman US$3 miliar dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
Baca Juga : Harga Bahan Pokok Naik, Dewan Ingatkan Masyarakat Tidak “Panic Buying”
Menurut data IMF, rasio utang kotor pemerintah Ghana terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tembus 98,7 persen. IMF melaporkan, PDB Ghana mencapai US$66,62 miliar atau Rp1.030 triliun pada data terakhir April 2023.
Sementara Pengamat Pasar Modal, Yanuar Rizky kepada CNBC menyebut, garis aman rasio utang standar internasional adalah sebesar 60 persen dari PDB.
Lembaga kajian ekonomi, Visual Capitalist membeberkan terdapat setidaknya 25 negara di dunia yang terancam bangkrut berdasarkan survei akhir tahun 2022, termasuk Ghana.
Baca Juga : Selain Beras, Kini Harga Daging Sapi Juga Merangkak Naik