Percakapan penolakan itu tersimpan dalam rekaman suara yang disimpan oleh Rina, dan sudah didengar penyidik.
Sehingga, Antonius diduga bermain gelap atau menikah ‘gaib’ dengan perempuan lain agar uang tersebut bisa dicairkan melalui rekening si perempuan tersebut. Hal itu disampaikan Kamaruddin Simanjuntak bersama Rina Lauwy dalam podcast di YouTube Uya Kuya TV, 27 Januari 2023.
Pada waktu yang sama, uang itu juga disebut berkaitan dengan beberapa tokoh besar tanah air yang punya power menempatkan orang di posisi-posisi penting kursi jabatan.
“Ada beberapa kali disebut belakang ini, ada beberapa pejabat dan swasta,” kata Rina.
Baca Juga:
- 10 DPD Golkar Kabupaten-Kota Dikabarkan Kompak Dukung Mohan, Peluang Dinda Mengecil?
- DPRD NTB Tekankan Tim Percepatan Gubernur Harus Diisi Orang-orang Profesional
- Wamen Fahri Ajak Masyarakat Bersikap Positif pada Pemerintahan Prabowo
- Viral Tren Joget THR, Warganet Samakan dengan Tarian Yahudi
Uang bernilai fantastis itu juga disebut sebagian besar dikelola juga untuk dana Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Karena itu, tegas Irma, yang disampaikan Kamaruddin Simanjuntak terkait aliran sebagian besar Rp300 triliun untuk Pilpres bukanlah tuduhan palsu.
“Dia bilang, ‘Ini sebagian untuk dana Pilpres.’ Yang ngomong siapa? Antonius. Jadi paham ya, tidak hoax karena yang ngomong di sini kepada istrinya,” ucap Irma.
Sebelumnya, Antonius Kosasih membuat laporan polisi terhadap Kamaruddin Simanjuntak, atas penyebaran berita bohong atau hoax. Laporan tersebut diterima Polres Metro Jakarta Pusat dengan nomor LP/B/1966/IX/SPKT/POLRES METROPOLITAN JAKPUS/POLDA METRO JAYA tertanggal 5 September 2022.
Laporan tersebut dibuat karena Antonius tak terima dituding mengelola dana investasi Rp300 triliun untuk kegiatan pencapresan. Dia memastikan, Taspen tidak pernah mengelola uang tersebut. (MKR)
