Mataram (NTB Satu) – Edukasi pengelolaan sampah merupakan salah satu strategi dan bagian dari langkah mewujudkan program NTB Zero Waste. Hingga saat ini Pemerintah Provinsi NTB sudah melakukan edukasi di semua kalangan, baik kelompok masyarakat, mahasiswa hingga siswa. Serta tidak memandang umur.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB sudah melakukan kerja sama dengan beberapa pihak kampus seperti Universitas Mataram, Universitas Muhamadiyah, Universitas Hamzanwadi dan lainnya. Hal ini diharapkan bisa memberikan edukasi antar lingkungan sekitar.
“Yang menjadi prioritas pada beberapa lokasi seperti, pertama ruang lingkup sekitar TPA, kedua destinasi wisata, dan ketiga desa yang diketahui memiliki permasalahan masalah sampah,” jelas Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan DLHK NTB, Firmansyah, Rabu 16 Agustus 2023.
DLHK NTB menjalankan program ini juga dengan menggandeng Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten atau Kota, baik secara pembinaan maupun sebagai narasumber.
“Selain itu, beberapa warga yang selama ini sudah melakukan pengelolaan sampah secara mandiri juga dilibatkan menjadi narasumber, agar masyarakat lainnya melihat langsung aksi dari sosialisasi tersebut,” ujarnya.
Beberapa upaya dari edukasi ini, di antaranya sosialisasi, praktik mengolah sampah, bahkan kunjungan. Seperti kunjungan dari salah satu Sekolah Dasar (SD) di lingkar TPAR kebon kongok.
“Sistemnya bisa tatap muka, atau sosialisasi, pembinaan keterampilan ataupun visitasi. Selain itu sosialisasi pembinaan melalui gerakan-gerakan misalnya ECO office, nol sampah event, olah sampah berbasis sekolah. Jadi bukan hanya sosialisasi seperti kuliah, tetapi ada praktek,” tutur Firmansyah.
Sejauh ini, progres untuk pembinaan dan sosialisasi pun sudah berjalan baik. Pihak DLHK juga masih gencarkan sosialisasi supaya menyentuh seluruh wilayah di NTB.
“Masih membutuhkan bantuan dari pemerintah desa, dalam beberapa kesempatan melakukan pembinaan ke kepala desa dan lurah, kemudian mereka menjadi pembicaranya, sehingga bisa terlaksana sesuai dengan slogan dari kita oleh kita,” jelasnya.
Sementara itu hasil dari edukasi selama ini, ialah timbulnya kesadaran dan ketertarikan masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah, bahkan masyarakat secara mandiri mulai tertarik untuk belajar pengelolaan sampah di lingkungannya masing-masing.
“Masyarakat memiliki keinginan untuk melakukan pengelolaan sampah dan munculah bank sampah mandiri, daur ulang sampah, dan sebagainya,” pungkasnya. (WIL/*)