Mataram (NTB Satu) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong satuan pendidikan di daerah, menerapkan program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
Program tersebut bertujuan agar para siswa mulai sejak dini, menganggap proses belajar adalah sebuah yang menyenangkan. Serta, ke depannya, para siswa dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat. Program ini pun diharapkan dilakukan sejak tahun ajaran baru di satuan pendidikan di daerah.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbduristek), Nadiem Makarim memaparkan ada tiga hal yang perlu dilakukan satuan pendidikan, untuk menerapkan program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
Baca Juga:
- DWP Kabupaten Sumbawa Serahkan Bantuan kepada Panti Asuhan
- Ogah Bicara Kasus Perusakan Gerbang, Ketua DPRD NTB: Tanya Kapolda!
- Satu Orang Meninggal saat Kampanye Paslon di Kota Bima, Bawaslu: Masuk Pidana Jika Kelalaian Panitia
- Satgas BKC llegal Provinsi NTB Amankan 14.180 Batang Rokok dan 10,6 Kilogram TIS di Kabupaten Sumbawa
“Menghilangkan tes calistung saat penerimaan di tingkat SD. Menerapkan masa perkenalan sekolah di PAUD dan SD. Menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak di PAUD dan SD,” jelasnya, dikutip dari kemendikbud.go.id, Minggu, 9 Juli 2023.
Berdasarkan program tersebut, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram telah meminta satuan pendidikan untuk menerapkannya saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) TK dan SD 2023.
“Dalam petunjuk teknis (juknis) PPDB 2023 untuk TK dan SD, sudah saya sampaikan berkaitan dengan program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Khususnya, mengenai tidak diperbolehkannya tes baca, tulis, berhitung (calistung) saat masuk SD,” terang, Kepala Disdik Kota Mataram, Yusuf, S.Pd., Minggu, 9 Juli 2023.