Ia berharap, Gubernur NTB yang saat ini dipegang oleh kader PKS Dr. Zulkifliemansyah, agar orientasi sebagai pejabat publik selaras dengan cita-cita yang diinginkan partai.
Secara eksplisit ia katakan, kader PKS yang diberikan amanat oleh rakyat tidak boleh menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi dan kelompok.
“Mudah-mudahan pak Gubernur bisa sama-sama bekerja dan tidak menyalahgunakan kekuasaannya, tetapi sebagai kader PKS dia bisa merubah NTB menjadi luar biasa dan dahsyat,” ajaknya dalam konsolidasi yang tidak dihadiri Zulkieflimansyah itu.
Baca Juga:
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
- Dukung Interpelasi DAK, Demokrat–PPR Lawan Arus di DPRD NTB
“Sayangnya ini tidak ada Gubernurnya, kita mau kilik-kilik dulu pak Gubernurnya,” kelakarnya.
Ia pun memerintahkan agar seluruh anggota dewan PKS hadir di tengah-tengah masyarakat tanpa ada sekat.
“Tidak boleh ada wakil rakyat dari PKS yang menutup HP 24 jam, rakyat boleh sulit datang ke fraksi partai lain, tapi tidak boleh sulit datang ke Fraksi PKS,” tandasnya. (ADH)