Mataram (NTB Satu) – Libur lebaran menjadi waktu yang tepat untuk berwisata ke destinasi-destinasi yang ada di NTB, termasuk wisata pendakian Rinjani. Catatan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menunjukkan, jumlah pengunjung yang mendaki Rinjani pada saat libur lebaran meningkat cukup signifikan.
Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR Budi Soesmardi mengatakan, pendakian Rinjani mulai terlihat meningkat tanggal 4 Mei lalu. Para pecinta wisata minat khusus ini menggunakan momentum libur lebaran untuk mendaki Rinjani. Terlebih libur lebaran tahun ini cukup panjang.
“Ada kenaikan kunjungan pendakian pasca hari raya Idul Fitri.Terhitung mulai tanggal 4 Mei banyak yang melakukan kegiatan pendakian terutama melalui pintu Sembalun,” kata Budi Soesmardi akhir pekan kemarin.
Ia mengatakan, dari enam pintu masuk pendakian Rinjani, pintu Sembalun menjadi yang paling ramai. Hal ini terlihat dari data yang dihimpun oleh Balai TNGR. Misalnya tanggal 4 Mei, pendaki lokal sebanyak 201 orang, asing 46 orang, total 247 pendaki. Selanjutnya tanggal 5 Mei, pendaki lokal 236 orang, asing 26 orang, total 262 orang, tanggal 6 Mei pendaki lokal 253 orang, asing 9 orang, total 262 orang.
“Sedangkan untuk jalur yang lain, tetap ada pengunjungnya juga tetapi tidak seramai Sembalun.Pengunjung masih didominasi pengunjung lokal,” terang Budi.
Bagi para pendaki Rinjani, Budi memberi sejumlah penekanan agar menjadi perhatian para pendaki. Diantaranya, pengunjung diminta tetap mengikuti prokes Covid, menaati semua SOP pendakian, membawa sampah kembali turun usai mendaki, pengungjung agar menggunakan jasa pemandu gunung yang resmi baik porter ataupun guide.
“Pendaki kita minta agar membeli tiket pada aplikasi eRinjani atau trek organizer resmi yang terdaftar. Pendaki juga agar memperhatikan keselamatan dan keamanan diri serta barang bawaan serta memperhatikan waktu durasi kunjungan yaitu tidak melebihi dari 4 hari 3 malam,” terang Budi. (ZSF)