Mataram (NTB Satu) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi NTB mengadakan diskusi bersama media di Mataram pada Selasa 18 April 2023.
Diskusi yang bertemakan “Peran Partisipatif Media Dalam Memperkuat Pengawasan Tahapan Pemilu 2024” itu berlangsung hangat dan penuh dialog antara pihak Bawaslu dengan seluruh media yang hadir mengikuti acara tersebut.
Ketua Bawaslu NTB Itratip mengatakan, media merupakan pilar demokrasi dan memiliki peran cukup strategis guna meningkatkan pemahaman publik maupun pengawasan Pemilu. “Tanpa media Bawaslu tidak akan berkembang,” ujar Itratip di Mataram.
Menurutnya, tanpa media peran Bawaslu akan kurang maksimal dalam melakukan proses sosialisasi kepada masyarakat. Sebab ia meyakini perluasan jangkauan dalam pengawasan pemilu akan sangat strategis jika dilakukan oleh media.
Oleh karenanya, wajib menurutnya untuk menjadikan media sebagai partner dalam seluruh tahapan pemilu yang akan diawasi oleh Bawaslu kedepan.”Media sebagai sahabat karib,” ungkapnya.
Dalam diskusi tersebut, Itratip menyampaikan beberapa hal yang menjadi atensi serius dari Bawaslu NTB.
Bawaslu saat ini sedang berusaha untuk mengawal bagaimana pemilih yang berada di daerah tambang bisa menggunakan hak pilihnya.
“Problem pemilihan di lingkar tambang selalu menjadi soal,” katanya.
Salah satu daerah yang menjadi perhatian Bawaslu dalam menyelesaikan persoalan pemilih yang berada di wilayah tambang Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat.
Dimana diwilayah itu terdapat 9000-an pemilih dan sekitar 4.131 telah dilakukan pencoklitan. Tetapi lokasi tersebut sampai saat ini belum ada Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus untuk mengakomodir hak pilih dari pemilih di wilayah tambang tersebut.
Atas dasar itu, Bawaslu NTB akan mendorong untuk dibentuknya tim khusus yang akan melakukan kajian dan penanganan terhadap pemilih di lokasi tambang tersebut.
“Sejak awal Bawaslu konsen jangan ada problem pekerja di tambang yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya,” tutur Itratip.
Kemudian, persoalan mengenai adanya temuan atau laporan bagi-bagi uang yang dilakukan partai politik maupun perseorangan turut mendapat atensi dari Bawaslu NTB.
Dan juga adanya isu-isu yang dapat mengganggu jalannya proses Pemilu seperti adanya politisasi SARA, kampanye hitam, serta penyebaran hoaks menjadi agenda penting Bawaslu untuk melakukan pencegahan kedepannya. “Pemilu harus belangsung secara berintegritas,” tandasnya.(ADH)
Lihat juga:
- Terduga Bandar Narkoba yang Ditangkap di Bima Nyaris Dilantik Jadi Anggota Dewan
- Terduga Bandar Narkoba di Bima ‘Kloter Viral Badai NTB’ Ditangkap
- Media Gathering DJP Nusa Tenggara: Bahas Modus Penipuan Pajak hingga Isu Perpajakan Terkini
- Semarak HUT ke-52, PDI Perjuangan NTB akan Kunjungi Pejuang Partai Hingga Gelar Mimbar Demokrasi
- Johan Rosihan Cek Pemagaran Laut di Tangerang, Sebut Berpotensi Melanggar Hukum
- KPK Sebut 885 Tambak Udang di NTB Beroperasi Secara Ilegal