Mataram (NTB Satu) – Metode pembelajaran di sekolah harus mendapat atensi yang tinggi agar peserta didik dapat memahami dan menguasai materi yang diajarkan oleh para guru.
Para guru di SMAN 1 Mataram kerap kali menggunakan berbagai metode pembelajaran dalam setiap kegiatan belajar mengajarnya. Contohnya, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, melalui salah satu kompetensi dasar yang diajarkan. SMA yang berada di Jalan Pendidikan ini setiap tahunnya mengadakan kegiatan drama kelas.
Pada tahun ini, dengan mata pelajaran dan kompetensi dasar yang sama, SMAN 1 Mataram melakukan inovasi dengan membuat program film pendek mengenai stunting.
“Kegiatan pembuatan film pendek mengenai stunting ini atas inisiatif guru Bahasa Indonesia kelas XI, Dra. I Gusti Ayu Adi Dauti Antari dan sebagai media pembelajaran berdasarkan salah satu kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia di semester ini,” ungkap Wakil Kepala SMAN 1 Mataram Bidang Kehumasan, Mas’ud, S.E., Jumat, 24 Februari 2023.
Tidak hanya itu, latar belakang dari adanya program pembuatan film tentang stunting ini karena kondisi kesehatan di Provinsi NTB, khususnya stunting masih tinggi.
“Provinsi NTB untuk stunting ini masih cukup tinggi, jadi selain kami mengadakan program pembagian telur dan susu, kami ingin juga memberikan semacam edukasi kepada masyarakat melalui film pendek yang telah dibuat,” jelas Mas’ud.
Mas’ud menambahkan, keseluruhan produksi film pendek tersebut dilakukan oleh seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Mataram. “Ada 12 kelas untuk kelas XI di SMAN 1 Mataram sehingga jumlah film yang dibuat itu ada 12 juga, masing-masing kelas satu film,” tambahnya.
Hasil film yang telah dibuat oleh para siswa, nantinya akan dinilai dan diberikan penghargaan pada hari Sabtu, 25 Februari 2023 dengan mengadakan Festival Film untuk para siswa dan guru SMAN 1 Mataram.
“Besok (Sabtu) akan ada penjurian serta pemberian penghargaan kepada anak-anak dengan beberapa kategori yang sudah disiapkan, ini sebagai bentuk apresiasi karena mereka telah meluangkan waktu dan biaya untuk pembuatan film pendek ini,” pungkas Mas’ud. (JEF)