Mataram (NTB Satu) – Setelah ramai dengan konten joged-joged, kini Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggandeng TikTok untuk sebarkan konten seputar Pemilu 2024.
“(konten-kontennya) tentang anti politik uang dan informasi tentang Pemilu,” ujar Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, dikutip dari Narasi Newsroom, Rabu, 15 Februari 2023.
Selain itu, Bawaslu juga bisa memberi rekomendasi untuk menghapus suatu konten yang dikategorikan melanggar peratutan Pemilu.
“Yang akan men-take down tetap Menkominfo dan TikTok. Namun, dengan rekomendasi Bawaslu,” imbuhnya.
Selain TikTok, Bawaslu juga sebelumnya sudah menjalin kerja sama dengan Facebook, Twitter, Instagram, dan Line.
Kerja sama kali ini mungkin saja dipengaruhi oleh penggunaa TikTok di tanah air yang sedang melonjak mencapai 109,9 juta akun, menurut data reportal.com
Kemudian pada 2021, konten edukatif juga menempati posisi kedua paling sering ditonton setelah konten komedi.
Di luar negeri, hal ini sangat lumrah. Misalnya Amerika Serikat, pada Pilpres AS 2020, Twitter memasang fitur khusus untuk melabeli hoaks soal Pilpres.
Hal itu dilakukan imbas dari gencarnya persebaran kampanye hoaks di negara tersebut.(RZK)