Mataram (NTB Satu) – Sebanyak 108 tenaga mandiri dari delapan kabupaten di Nusa Tenggara Barat dilatih menjadi inseminator. Keberadaan calon-calon inseminator itu diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan populasi ternak ruminansia atau ternak besar melalui inseminasi buatan (IB/kawin suntik).
IB adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan unggul ke dalam saluran alat kelamin ternak betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “insemination gun”.
IB ini tengah digencarkan untuk mencapai target peningkatan populasi ternak, khususnya sapi secara cepat dan menghasilkan bakalan sapi-sapi unggul.
Saat ini di BIB Banyumulek tengah berlangsung pelatihan IB, selama 21 hari ke depan. Para narasumber, yaitu Drh. Khairul Akbar, M.Si., (Kadis NakkeswanProv. NTB), Dr. Drh. Euis Nia Setiawati, MP., (Widyaiswara Ahli Utama dari Balai Besar Peternakan dan Kesehatan Hewan Cinagara), dan Drh. H. Aminurahman, M.Si., (Praktisi Inseminasi Buatan). Selanjutnya, Drh. Tjipung Multi Suriandani (BP3 TR Disnakkeswan NTB), Drh. Diah Arlita Sahidu, M.Rur.Dev. (Balai Inseminasi Buatan Banyumulek), Drh. H.Lutfiansyah Arafat (Balai Rumah Sakit Hewan dan Laboratorium Veteriner), dan Muhammad Nur, S.Pt., M.Si., (Balai Inseminasi Buatan Banyumulek).
Selain berasal dari delapan kabupaten di NTB, ada juga peserta yang ikut dari Sumatera Selatan, karena melihat urgensi pelatihan IB ini. Ada 186 jam pelajaran yang harus dituntaskan. Dua minggu teori dan praktik di BIB, dan seminggu akan melakukan IB di setiap kabupaten, selanjutnya dievaluasi untuk diberikan sertifikat bagi yang dinyatakan berkomepeten.
Kadisnakeswan NTB, Drh. Khairul Akbar, M.Si., didampingi Kepala BIB Banyumulek, Muhammad Nur, S.Pt., M.Si., di Mataram, Kamis, 26 Januari 2023 kemarin mengatakan, tahun 2022 ini Kementerian Pertanian melalui program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) yang diluncurkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ditargetkan NTB sebanyak 200.000 akseptor (jumlah ternak sapi/kerbau betina produktif yang telah diinseminasi buatan). Dengan tingkat kelahiran yang diharapkan sebanyak 100.000 hingga 150.000 pedet (bayi sapi).
Saat ini jumlah tenaga inseminator di NTB sebanyak 1000 orang. namun sebarannya belum merata. Setidaknya ditargetkan minimal satu desa/kelurahan tersedia satu inseminator untuk mempercepat/memudahkan penangangan IB saat sapi birahi (siap kawin).
“Walupun saat ini di NTB ada seribu inseminator, tapi belum semuanya masuk dalam program Sikomandan. Terutama di Pulau Sumbawa dengan jangkauan sangat luas, baru ada 30 inseminator. Dengan demikian, NTB bisa menggenjot populasi ternaknya tanpa melalui proses kawin alam yang durasinya panjang untuk menghasilkan turunan,” pungkas Nur. (ABG)