Daerah NTB

100 Ton Beras Disebar ke Operasi Pasar di Pulau Lombok

Mataram (NTB Satu) – Perum Bulog menggelontorkan 100 ton beras ke pasar di Lombok setiap hari. Hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitas harga di tengah kenaikan harga beras.

Pimpinan Wilayah (Pimwil) Perum Bulog NTB, Abdul Muis menyampaikan, upaya ini sudah mulai dilakukan sejak beberapa hari terakhir. Beras kualitas medium ini digelontorkan melalui kegiatan operasi pasar yang dilakukan di sejumlah pasar di Pulau Lombok, di antaranya di Kota Mataram ke Pasar Dasan Agung, Kebon Roek, Mandalika, Pagesangan, Sindu, dan pasar ACC Ampenan.

IKLAN

Selain itu, di pasar Jelojok Lombok Tengah, serta Kediri dan Narmada Lombok Barat. Termasuk ke jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) dan pedagang-pedagang lainnya.

Harga beras Bulog dijual Rp8.300 per kilogram di gudang Bulog, dan di pasaran boleh dijual maksimal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp9.450 per kilogram.

“Dijual di atas harga itu tidak boleh. Ketentuannya, pedagang juga harus mencantumkan pemberitahuan harga tertinggi,” jelas Muis.

Dalam operasi pasar ditargetkan tersalurkan 100 ton sehari, tetapi malah permintaan masyarakat melampui target operasi pasar. Muis menyebut, pedagang-pedagang di pasar justru sangat menunggu pasokan beras Bulog, karena harga dan kualitasnya.

IKLAN

“Beras yang kita distribusikan sudah melalui proses mesin-mesin penggilingan kita yang paling modern. Dan sudah dikemas. Sehingga bisa dijamin soal kualitas beras dan rasanya,” imbuh Muis.

Tingginya minat pasar tidak saja di dalam daerah, termasuk dari luar daerah. Tahun 2022 lalu saja, Perum Bulog Wilayah NTB mengirim 83.000 ton beras ke sembilan provinsi di Indonesia. Sembilan provinsi tersebut yaitu Provinsi Bali, NTT, DKI Jakarta, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat.

“Untuk Ketersediaan Pasokan Stabilibisasi Harga Pangan (KPSH) sendiri, di NTB tahun 2022 terjual sebanyak 48.000 ton,” bebernya.

Stok beras Bulog saat ini sebanyak 8.600 ton. Tercukupi untuk kebutuhan hingga dilakukan serapan beras/gabah secara besar-besaran saat panen raya nanti. (ABG)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button