Pendidikan

SMK PP Mataram Ajukan Diri Jalankan Praktik Bisnis BLUD

Mataram (NTB Satu) – Unit Pelaksana Teknis SMK PP Mataram yang berada di bawah Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB mendapatkan penghargaan sebagai sekolah Pusat Keahlian. Penghargaan itu diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2022.

Oleh karena itu, sejak tahun 2022 hingga 2023, SMK PP Kota Mataram mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB agar menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Sebagai gambaran, BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah yang pola pengelolaan keuangannya memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat. Sebuah satuan kerja atau unit kerja dapat ditingkatkan statusnya sebagai BLUD seperti rumah sakit.

Kepala SMK PP Mataram, Sugiarta mengatakan, setelah ditunjuk menjadi sekolah pusat keunggulan, pihaknya diberikan bantuan senilai Rp750 juta, dibangunkan laboratorium, para guru diberikan kesempatan untuk mengikuti lokakarya peningkatan kapasitas.

“Dari tahun 2022 hingga 2023, kami mengusulkan agar SMK PP Mataram diusulkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Mudah-mudahan pemerintah segera mengamini permohonan kami,” ujar Sugiarta, Senin, 23 Januari 2023.

Sugiarta mengusulkan agar SMK PP Mataram dijadikan BLUD supaya dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi ke depannya. SMK PP Mataram yang berubah menjadi BLUD dapat membuat siswa lebih fokus untuk melakukan pengembangan – pengembangan di sekolah serta siswa menjadi lebih mudah berusaha, sesuai dengan minatnya masing-masing.

“Terkait dengan adanya isu kami hanya berfokus pada komersil, itu tidak benar. Pengajuan SMK PP Mataram sebagai BLUD hanyalah bentuk pemanfaatan aset yang telah diberikan pemerintah. Anak-anak diharapkan dapat menjual sendiri hasil budidayanya,” terang Sugiarta.

Program yang ditawarkan SMK PP Mataram bila menjadi BLUD adalah penumbuhan wirausahawan muda di sekolah. Masing-masing siswa akan melakukan usaha dan difasilitasi oleh sekolah. Hasil dari usaha tersebut akan dibagi dengan pihak sekolah.

Sugiarta menjelaskan, siswa akan didampingi oleh guru untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah. Nantinya, hasil produk tersebut akan dibagi dua.

Di kelas X, sekolah akan melakukan identifikasi terhadap minat siswa yang dapat dijadikan lahan berusaha. Kemudian pada kelas XI, siswa akan dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok usaha.

“Pada kelas XII, tidak menutup kemungkinan siswa akan mampu berusaha secara mandiri,” beber Sugiarta.

Menurut Sugiarta, jumlah wirausahawan besar sangatlah sedikit di NTB. Maka, ia mengharapkan, setelah siswa lulus dari SMK PP Mataram, siswa mampu menciptakan kelompok usaha masing-masing yang dapat membuka lapangan pekerjaan.

SMK PP Mataram membuka kompetensi keahlian core agribisnis dan agro technology. SMK PP Mataram ke depannya akan fokus pada dua kompetensi keahlian tersebut.

“Kami membuka delapan kompetensi keahlian, yaitu tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, pembibitan, dan kultur jaringan. Di dalam agribisnis bidang peternakan, kami membuka kompetensi unggas, kesehatan ternak, reproduksi ternak. Selain itu, kami juga membuka kompetisi bidang perikanan dan air tawar,” jelas Sugiarta.

Berkat seluruh kompetensi keahlian tersebut, SMK PP Mataram kemudian mendapatkan penghargaan sekolah Pusat Keahlian dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun ajaran 2022.

“Untuk mendapatkan penghargaan tersebut, kami mengajukan kompetensi keahlian pembibitan dan pemeliharaan tanaman. Untuk anak-anak yang mengambil dua jurusan ini, kami targetkan kedepannya menjadi penangkar benih tanaman,” pungkas Sugiarta. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button