Mataram (NTB Satu) – Jumlah masyarakat yang tidak bisa baca tulis atau buta aksara di Kota Mataram masih cukup banyak, jumlahnya mencapai ribuan orang. Agka itu terus coba ditekan oleh Pemerintah Kota Mataram dengan berbagai strategi.
Salah satunya, Pemkot Mataram melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Mataram berencana untuk menggandeng para penulis lokal dari Mataram untuk mengkampanyekan gemar literasi kepada seluruh elemen masyarakat, terutama kepada anak-anak.
“Memang rencananya, para penulis lokal akan kita gandeng untuk itu. Saya pasti senang sekali kalau mereka berkenan,” ujar Kepala Diarpus Kota Mataram, Jimmy Nelwan akhir pekan kemarin.
Nantinya, para penulis lokal ini akan menjadi punggawa dalam melakukan edukasi kepada anak-anak mengenai cara mengarang buku. Selanjutnya, buku yang telah dikarang tersebut dapat menjadi koleksi tambahan bagi Perpustakaan Kota Mataram.
Saat ini, Perpustakaan Kota Mataram mengalami cukup padat kunjungan dari beberapa sekolah hasil kerja sama.
“Kita sudah MoU dengan SD dan PAUD yang ada di Kota Mataram, jumlahnya sepuluh sekolah. Jadi setiap minggu itu ada jadwal kunjungan,” kata Jimmy.
Dalam merealisasikan visi “Anak Cerdas 2024“, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan beberapa tokoh strategis dalam gerakan literasi, seperti Duta Baca dan Bunda Literasi.
“Ke depannya kita akan menuntaskan buta aksara, dengan cara bekerja sama dengan Duta Baca, Bunda PAUD dan Bunda Literasi menuju ‘Anak Cerdas 2024’,” tutur Jimmy.
Selain itu, ia ingin Perpustakaan Kota Mataram menjadi tempat inklusi sosial, atau tempat para pengunjung untuk mengembangkan kemampuan dan sumber daya yang mereka miliki.
“Saya ingin perpustakaan tidak hanya jadi tempat membaca, tetapi juga perpustakaan berbasis inklusi sosial. Misalnya, mereka membaca tentang manfaat kelor, disana mereka bisa praktik langsung mengolah kelor. Contoh lain misalnya mereka praktik jadi host yang baik dan lain sebagainya,” pungkas Jimmy. (RZK)