Mataram (NTB Satu) – Pada Jumat, 9 Agustus 2022, heboh peristiwa seorang pendaki warga negara asing jatuh dari puncak Gunung Rinjani. Pendaki tersebut bernama Boaz Bar Anan, seorang pria berkebangsaan Israel yang menetap di Portugal. Ia dikatakan jatuh dari ketinggian sekitar 150 meter saat sedang melakukan swafoto, dan diperkirakan meninggal dunia.
Sebelumnya, Boaz mendaki bersama dua orang temannya dan dilengkapi guide resmi melalui Pintu Pendakian Sembalun pada 18 Agustus 2022. Boaz pun terdaftar di aplikasi eRinjani lengkap dengan kode booking.
Menurut seorang Trekking Organizer (TO) bernama Saiful yang berjejaring dengan TO korban tersebut, dari pintu pendakian hingga Pelawangan Sembalun, proses pendakian berjalan lancar dan aman. Lalu pada Jumat pagi, rombongan korban melakukan summit atau berjalan menuju Puncak Rinjani. Lalu di tengah perjalanan, Boaz mendahului rombongan, dan mengambil gambar di lokasi puncak sesaat sebelum jatuh pada pukul 05.30 Wita.
“Menurut informasi yang saya dapatkan, kecelakaan yang kemarin karena memang kelalaian si pendaki, dia meninggalkan rombongannya lebih dahulu menuju puncak,” ujar Saiful kepada NTB Satu, Minggu, 21 Agustus 2022.
Lalu dua orang rekan korban dibawa turun oleh seorang guide bernama Bullah.
Lalu memasuki waktu siang pada hari yang sama, Tim Evakuasi atau Search and Recue (SAR) yang beranggotakan 35 orang berangkat menuju lokasi kejadian peristiwa (LKP) untuk memberikan pertolongan. Esok harinya, sekitar pukul 11.57 Wita, Tim Evakuasi tiba di Puncak Gunung Rinjani dan segera melakukan persiapan turun menuju titik jatuhnya korban.
Kemudian sekitar empat jam berlalu, tim sampai ke titik jatuhnya korban dan langsung berusaha melakukan tindakan evakuasi. Karena hari sudah mulai gelap, pada pukul 18.37 Wita, tim memutuskan untuk melanjutkan proses evakuasi pada hari berikutnya.
Sehingga sampai pada hari ini, proses evakuasi masih dilakukan, dan untuk memudahkan proses, jalur menuju puncak ditutup sementara.
“Selama proses evakuasi berlangsung, para pendaki hanya diperbolehkan sampai Pelawangan Sembalun, sedangkan menuju Puncak Rinjani untuk sementara ditutup,” ujar Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Dwi Pangestu.
Sementara terkait kronologi resmi dari BTNGR, NTB Satu sudah mencoba mengonfirmasi BTNGR. Namun tim BTNGR masih berupaya mengumpulkan keterangan lengkap. Menurut Kepala BTNGR, Dedy Asriady, tim masih meminta keterangan lebih lanjut terkait kronologi kejadian kepada guide maupun teman korban. “Sedangkan untuk informasi kondisi terkini akan kita rilis setiap hari di waktu malam,” ujarnya. (RZK)