Mataram (NTB Satu) – Perum Bulog akan membeli jagung di Wilayah NTB hingga 9.000 ton. Hal itu akan dilakukan menyusul segera dioperasikannya pabrik Corn Drying Center (CDC) atau pusat pengeringan jagung di Desa Nusajaya Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog, Abdul Muis S. Ali mengatakan, rencananya CDC akan mulai diuji coba, hingga 3.000 ton. Sarana ini nantinya terdiri dari silo atau tempat penyimpanan sebanyak tiga unit. Masing-masing kapasitasnya 3.000 ton.
Didukung alat pengering kapasitas per harinya 150 ton jagung. Jika Kadar Air (KA) jagung 18 dibutuhkan waktu sekitar 1-2 jam untuk menjadi KA 15-16.
Karenanya, dengan alat yang dimiliki itu Bulog tidak takut mengambil jagung petani dengan KA 20.
Proyek pembangunan sudah mencapai tahap akhir, hingga minggu ke – 96 persentase pembangunan sudah mencapai 91, 971 % dan rencana rampung akhir Agustus. Kemudian commisioning test mulai pada awal November 2022
Muis menambahkan, mulai tahun 2022 ini, Perum Bulog sudah ditugaskan untuk melakukan pembelian jagung, mengingat Kabupaten/Kota Bima dan Dompu di Pulau Sumbawa, merupakan daerah sentra produksi jagung nasional.
Karenanya untuk mendukung proses hilirisasi komoditas unggulan tersebut, pemerintah pusat melalui Bulog menghadirkan investasi CDC. Hadirnya CDC Bulog, bukan untuk menyaingi beberapa perusahaan swasta yang selama ini menyerap jagung petani, tetapi bertujuan memastikan harga pembelian mereka tetap stabil, minimal pada level Harga Pokok Penjualan (HPP).
“Setidaknya, Bulog akan menjadi penyangga harga jagung sehingga tidak mudah dipermainkan harganya oleh swasta,” ujarnya.
Jika nilai pembelian swasta di bawah HPP, ia meyakinkan bahwa petani akan beralih ke Bulog. Pasalnya, mereka komitmen mengawal harga yang sudah ditetapkan pemerintah tersebut.
“Kalau harga jatuh hadirlah Bulog, jadi swasta ini ada kiblat sehingga mau tidak mau harga pembelian mereka harus stabil,” jelasnya.
Muis menambahkan, Bulog NTB sejak sebelumnya sudah mulai melakukan pembelian jagung. Harga pembeliannya cukup menarik, Rp4.100/Kg. sembari menunggu ketetapan harga pembelian jagung dari Badan Pangan Nasional Rp4.200 /Kg.
Jagung yang diserap oleh Bulog, sementara ini dikirim ke Koperasi peternakan di Jawa Tengah.
Permintaannya sebanyak 1.500 ton.
“Realisasi sudah 750 ton lebih. Pembelian tetap dilakukan sembari menunggu CDC beroperasi. Sebelumnya juga sudah ada permintaan 1.000 ton, sudah juga kita penuhi,” imbuhnya.
Muis menyampaikan apresiasi kepada Gubernur NTB, Dr. H Zulkieflimansyah dan Bupati Dompu, Abdul Kader Jaelani. Dengan hadirnya Bulog membeli jagung, diharapkan harga jagung di daerah ini tetap stabil. (ABG)