Mataram (NTB Satu) – Guru-guru Syeikh Abdul Aziz Al-Syahawi satu jalur dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) maupun Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI). Hal tersebut diketahui di sela-sela pengajian mahaguru Mazhab Syafi’i itu di Pancor, Laombok Timur.
Ketua Umum PB NWDI TGB HM Zainul Majdi yang menjadi penterjemah pengajian mengatakan, Syeikh Abdul Aziz Al Syahawi satu diantara ulama sepuh yang bila dirunut jaringan keilmuannya tersambung hingga kepada Imam Syafi’i.
“Yang hadir disini, mungkin ada yang belum tahu beliau. Beliau ulama besar di Mesir, beliau pemimpin dari ulama Syafiiyah di Mesir hari ini,” katanya, Jumat 15 Juli 2022.
“Beliau mengajar murid dari mancanegara, termasuk dari Indonesia. Termasuk yang utama mengaji Fiqih Syafi’i,” sambungnya.
TGB menjelaskan, Syeikh Abdul Aziz Al-Syahawi di Mesir disepakati sebagai pemimpin Fiqih Syafi’i paling utama. Hingga saat ini ia terus mengajarkan mengenai Mazhab Syafi’i.
Saat membacakan sanad Mazhab Fikih dari Imam Syafi’i, terungkap nama pendiri NU KH Hasyim Asy’ari dan pendiri NWDI TGKH M Zainuddin Abdul Madjid.
Dari Syaikhul Islam Ibrahim Al Bajuri memiliki murid Syekh Nawawi Al Bantani, turun kepada KH Hasyim Asy’ari, kemudian turun kepada KH Syuaib Al Sarani, kemudian kepada KH Maimun Zubair Rembang.
Pada jalur yang lain, dari Syaikhul Islam Ibrahim Al Bajuri turun kepada Ibrahim bin Abdullah Al Arabi kemudian kepada Syaikh Hasan Al Masysyath kemudian kepada TKGH Zainuddin Abdul Madjid, pendiri Nahdlatul Wathan dan NWDI.
Satu lagi Umar bin Jakfar Al Syabrawi kemudian kepada Abdul Majid Al Syahawi berlanjut pada Abdu Hamid Al Syahawi, dan Abdul Aziz Al Syahawi.
“Jadi Syaikhul Islam Ibrahim Al Bajuri menurunkan masyayikh Hadratussyaikh (KH Hasyim Asy’ari), Maulanasyeikh (TGKH M Zainuddin Abdul Madjid), dan beliau. Artinya pertemuan ini adalah silaturahmi ilmu,” ujarnya
Mengutip dari Sanad Media, jalur nasab Syeikh Syahawi di atas menunjukkan merupakan salah satu keturunan Rasulullah saw.
Syeikh Abdul Aziz Syahawi lahir di Desa Nimrat el-Bashal provinsi Gharbiyah Mesir, pada tanggal 22 Jumadil Ula tahun 1364 Hijriah yang bertepatan dengan tanggal 5 Mei 1945.
Ia merupakan salah satu ulama senior Al-Azhar yang dianugerahi hafalan kuat. Syeikh Syahawi salah satu ulama yang menggabungkan antara dua metode yaitu hafalan dan pemahaman.
Setiap murid yang hadir dalam kajiannya pasti menyaksikan ciri khasnya dalam mengajar, yaitu menghiasi pemahaman dengan hafalan-hafalannya.(HAK)