Mataram (NTB Satu) – Menurut survei terbaru dari Bloomberg, Indonesia masuk daftar 15 negara berpotensi mengalami resesi. Sampai saat ini, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani telah mewanti-wanti seluruh provinsi, termasuk NTB agar menyiapkan strategi terbaik dalam menghadapi resesi tersebut.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah S.E., M.Sc., mengatakan, hampir seluruh negara berpotensi mengalami resesi. Kondisi tersebut terjadi lantaran guncangan ekonomi global. Pemerintah Provinsi NTB berniat gagas industrialisasi.
“Dalam ilmu ekonomi, guncangan global hanya dapat dihindari apabila negara atau daerah memiliki fondasi industri yang kuat,” ungkap Zulkieflimansyah, ditemui NTB Satu di Pendopo Gubernur NTB setelah menerima audiensi dari BPS NTB, Jumat, 15 Juli 2022.
NTB berniat menjadi daerah yang menggagas industrialisasi. NTB, bahkan seluruh daerah tidak mungkin dapat bertahan dari guncangan global tanpa industri yang kuat.
Terkait industrialisasi, tidak melulu soal pabrik-pabrik besar, tapi daerah harus memiliki nilai tambah. Di antaranya tidak mengimpor bahan baku apabila memang tidak dibutuhkan.
“Konsumsi hotel di NTB, seharusnya juga berasal dari NTB,” papar Zulkieflimansyah.
Lebih lanjut, Zulkieflimansyah memaparkan salah satu contoh kecil daerah yang tidak menerapkan industrialisasi yaitu terdapat daerah yang menjual jagung ke luar daerah, tapi di kemudian hari beli jagung untuk pakan ternak dari luar daerah dengan harga tiga kali lipat.
“Padahal, bahan bakunya ada di NTB. Seharusnya, NTB bisa menjual produk tapi dengan catatan kebutuhan untuk daerah sendiri harus terpenuhi,” tandas Zulkieflimansyah.
Ke depannya, sesuai dengan instruksi pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi NTB bakal menyiapkan strategi dalam membendung resesi yang diperkirakan melanda Indonesia. (GSR)