Lombok Timur (NTBSatu) – Puskesmas Batuyang, Lombok Timur menjadi sorotan tajam setelah unggahan seorang pengguna media sosial viral. Dalam unggahan tersebut, seorang warga mengeluhkan pelayanan yang dinilai kurang responsif terhadap pasien dalam kondisi darurat.
Seorang pengguna media sosial inisial AR membagikan pengalaman buruk saat membawa neneknya yang mendadak drop ke Puskesmas Batuyang. Bukannya langsung diperiksa, keluarganya justru diminta menunggu jam operasional normal.
Salah satu petugas bahkan memberikan komentar dengan mengatakan, “Ini sudah umur segini, ya wajar lah.”
Unggahan ini memicu reaksi keras dari netizen. Banyak yang menilai bahwa pelayanan puskesmas seharusnya lebih sigap, terutama dalam keadaan darurat.
Komentar-komentar bernada kecewa pun membanjiri media sosial, mereka menyoroti pengalaman serupa yang masyarakat lainnya alami.
Seorang pengguna bernama Faisal Labent juga mengungkapkan pengalaman pahitnya saat membawa ibunya yang terkena stroke ke IGD Puskesmas Batuyang. Menurutnya, tidak ada satupun petugas yang siaga saat ia datang. Bahkan, ia harus mengetuk pintu beberapa kali sebelum akhirnya ada yang merespons.
Keluhan lain datang dari seorang ibu yang melahirkan di puskesmas tersebut. Ia mengaku trauma karena sikap bidan yang menangani persalinannya.
“Aduh, dibentak habis-habisan, padahal saya baru pertama kali melahirkan,” tulis Elya, dikutip Rabu, 5 Maret 2025.
Netizen pun ramai-ramai mendesak pemerintah untuk segera mengevaluasi pelayanan di Puskesmas Batuyang. Beberapa komentar bahkan menandai instansi terkait seperti Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan NTB agar turun tangan mengatasi permasalahan ini.
Salah satu netizen menyoroti dugaan bahwa banyak petugas yang bekerja di puskesmas tersebut bukan karena kompetensi, melainkan faktor kedekatan politik.
“Biasanya titipan orang dalam atau timses saat Pilkada. Makanya nggak ada beban mau berbuat seenaknya,” tulis seorang pengguna Facebook.
Tanggapan Kepala Puskesmas Batuyang
Maraknya keluhan terhadap Puskesmas Batuyang menunjukkan perlunya reformasi dalam sistem pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
Sementara, Kepala Puskesmas Batuyang, Lalu Muhammad Ilmi, menyebut pihaknya telah melakukan musyawarah membahas hal tersebut. Musyawarah itu melibatkan perwakilan masyarakat desa, dinas kesehatan hingga Komisi II DPRD Lombok Timur.
“Kami sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, dan berkomitmen untuk membangun sinergitas dengan masyarakat sebagai penerima layanan,” ucap Ilmi, Kamis, 6 Maret 2025. (*)
