Mataram (NTB Satu) – Sejumlah sekolah di Kota Mataram memperkuat kegiatan keagamaan selama bulan Ramadan. Di samping itu, kegiatan pembelajaran tetap berjalan.
Wakil Kepala bidang Kurikulum SMAN 1 Mataram, Burhanudin S.Pd., mengatakan, pembelajaran di SMAN 1 Mataram bakal dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan 11.50 Wita. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Imtaq serta salat zuhur berjamaah di musala.
“Anak-anak tidak langsung pulang setelah selesai proses pembelajaran. Diwajibkan ikut Imtaq 30 menit dulu, barulah selepas itu salat zuhur. Bagi yang muslim ke musala dan non-muslim ke aula atau kelas-kelas yang telah disediakan. Setelah selesai salat, barulah anak-anak boleh pulang,” ungkap Burhanudin, ditemui NTB Satu, Kamis, 7 April 2022.
Lebih lanjut, untuk hari Jumat, pihak SMAN 1 Mataram bersepakat fokus melaksanakan Imtaq dan meniadakan proses pembelajaran. Sedangkan, para peserta didik non-muslim dijadwalkan melaksanakan ibadah di rumah ibadah masing-masing dan tetap dalam pengawasan pihak sekolah.
“Pada hari Jumat, siswa-siswa yang Imtaq dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan 10.00 Wita. Nanti, dari pukul 10.00 sampai dengan 11.20 Wita, bakal digelar kegiatan Imtaq bagi para guru-guru dan warga SMAN 1 Mataram. Biasanya, kami mengundang narasumber dari luar untuk mengisi ceramah,” jelas Burhanudin.
Selama bulan Ramadan, Burhanudin menuturkan, akan ada tiga kelas yang dipilih secara bergilir untuk tinggal di sekolah hingga sore hari dalam rangka mengikuti kegiatan pesantren kilat.
“Jadwal pesantren kilat itu sudah diatur oleh pembina Remaja Musala (Remus) dan guru-guru Pendidikan Agama Islam. Kegiatan tersebut, dimulai setelah salat Dzuhur berjamaah. Pada kegiatan pesantren kilat, sekolah bakal menekankan siswa untuk melakukan kajian dan memperdalam ilmu agama,” kata Burhanudin.
Kemudian, Burhanudin memaparkan, pembelajaran di SMAN 1 Mataram bakal dilaksanakan dengan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) penuh. Masing-masing kelas sudah boleh diisi dengan kapasitas 36 orang.
Sementara itu, Wakil Kepala bidang Humas SMKN 4 Mataram, I Made Sujana menyampaikan, sesuai dengan arahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB, pihak SMKN 4 Mataram bakal lebih menekankan kegiatan berbasis agama selama bulan Ramadan. Bagi para peserta didik non-muslim, akan menyesuaikan dengan arahan yang sudah disesuaikan.
“Selain belajar secara tatap muka seperti biasa, juga akan dibarengi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Misalnya, kultum. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang aktivitas anak-anak kami selama bulan Ramadan ini,” tutur Made Sujana, ditemui NTB Satu, Kamis, 7 April 2022.
Pada bulan Ramadan, SMKN 4 Mataram memulai proses pembelajaran dari pukul 08.00 sampai dengan 12.30 Wita. Kemudian dilanjutkan dengan salat zuhur berjamaah di sekolah.
“Di sela-sela kegiatan pembelajaran itu, kami bakal menyisipkan kegiatan keagamaan. Kami berusaha mengajak anak-anak dan seluruh warga sekolah untuk memaknai kegiatan bulan Ramadan sebagai sebuah kegiatan yang sangat penting untuk dilaksanakan,” pungkas Made Sujana.
Sebelumnya, Kepala Dinas Dikbud NTB, H. Aidy Furqan menuturkan, sekolah dapat melaksanakan ibadah salat zuhur berjamaah dan memperbanyak kegiatan penguatan karakter seperti kultum bergilir atau sejenisnya.
“Khusus pada hari Jumat pagi sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, sekolah dapat mengadakan kegiatan Imtaq yang melibatkan siswa, guru, dan semua warga sekolah dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19,” tulis Aidy dalam surat edaran Dinas Dikbud NTB, 31 Maret 2022. (GSR)