MotoGP

Wisatawan Asing Mulai Pesan Kamar Hotel di Lombok untuk Pertengahan Tahun

Mataram (NTB Satu) – Tanda-tanda pemulihan sektor pariwisata mulai terlihat. Banyak wisatawan asing mulai tak sabar ingin berlibur ke Lombok.

Para pelaku usaha perhotelan sudah mulai sumringah. Apalagi pada momentum gelaran MotoGP Mandalika kemarin, pelaku perhotelan banyak yang nyaris kewalahan menerima pesanan kamar.

Pasca MotoGP, hotel-hotel sudah terlihat tetap ramai. Berbagai kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition/Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran) mulai diselenggarakan.

Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Wilayah NTB, Lalu Kusnawan mengatakan, geliat pariwisata Lombok menujukkan tanda-tanda positif. Pada pertengahan tahun ini, antara Mei dan Juni, sejumlah hotel bahkan sudah dipesan oleh wisatawan asing.

“Terutama hotel-hotel yang ada di Gili Tramena (Trawangan, Meno, dan Air). Begitu juga di Mataram, Lombok Barat, dan hotel yang ada di Lombok Tengah,” katanya, Rabu 30 Maret 2022.

Kabar bagus ini menurut Lalu Kusnawan, sudah juga disampaikan kepada Menteri Parekraf Sandiaga S Uno. Sekitar 30-40 persen hotel yang sudah terbooking.

“Kalau Juli, kita musti lihat lagi. April sebenarnya sudah ada juga,” katanya.

Pesanan hotel dari wisatawan luar negeri ini lanjut Lalu Kusnawan, didukung juga oleh kebijakan pemerintah yang tidak lagi memberlakukan karantina kepada wisatawan asing. Selain karena keinginan wisatawan asing untuk benar-benar berlibur ke Lombok.

“Murni karena ingin menikmati Lombok. sebenarnya wisatawan-wisatawan ini sudah sangat ingin berlibur. Bahkan saat aturan ketat pandemi Covid-19, mereka rela dikarantina selama tujuh hari, baru ke Lombok,” imbuhnya.

Untuk menyambut tamu-tamu asing nanti, menurutnya, pihak hotel juga sudah mempersiapkan diri. Menyiapkan SDM-SDM yang memadai. Karyawan-karyawan yang sempat dirumahkan, dipanggil kembali bekerja. perbaikan-perbaikan hotel juga dilakukan.
“Semua pasti akan hidup lagi,” imbuhnya.

Tetapi, ia meminta agar pemerintah tidak memberlakukan kembali pengetatan – pengetatan aturan bagi wisatawan asing. Permohonan ini juga sudah disampaikannya kepada Menparekraf.

“Kalau berubah lagi aturan pemerintah, ya rontok lagi. Dan itu jadi kerugian besar lagi. (ABG)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button