Mataram (NTB Satu) – Pencemaran bakteri Escherichia coli (E.coli) di sumur warga Kota Mataram kian tahun kian meningkat. Terhitung pada tahun 2008 jumlah pencemaran sebanyak 60 persen, dan pada tahun ini meninggkat menjadi 75 persen.
“Dari sampel yang kita uji, jumlah sumur biasa di Kota Mataram yang tercemar E.coli sebanyak 75 persen,” ungkap Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Mataram, Aspun Bahri pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Penyebab terjadinya pencemaran tersebut, adalah dekatnya jarak antara sumur dengan pembuangan kotoran Manusia (septic tank).”Penyebabnya, lokasi sumur dengan pembuangan kotoran terlalu dekat. Mungkin jarak pembangan di rumah kita jauh, tapi tidak tahu jarak dari pembuangan tetangga, siapa tau dekat dengan sumur kita,” imbuhnya.
Adapun kadar pencemaran E. coli tersebut tegolong pencemaran sedang hingga tinggi, dan apabila air tersebut dikonsumsi ataupun digunakan mandi dapat menyebabkan diare yang cukup parah.
Ia menganjurkan kepada masyarakat untuk menggunakan air Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM) dan sumur bor untuk mandi atupun bersih-bersih. Karena menurutnya jenis air tersebut masih aman dari kontaminasi E. coli.
“Sebaiknya pakai PDAM atau sumur bor, karena itu terbukti masih aman dari bakteri E coli,” ujar Aspun.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Kota Mataram, Pemerintah Kota Mataram telah melakukan program pemasangan gratis air PDAM dan sumur bor bagi masyarakat umum di Kota Mataram.
“Pemkot sudah membuatkan sumur bor umum untuk warga, contohnya di Seganteng. Pemkot juga memberikan fasilitas sambungan gratis air PDAM bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” tutupnya.
Dikutip dari laman alodokter.com, keberadaan bakteri E. coli di dalam tubuh manusia sebenarnya adalah hal yang wajar, sebab bakteri ini turut berperan menjaga kesehatan saluran pencernaan. Meski demikian, ada beberapa jenis bakteri E. coli yang justru berbahaya bagi kesehatan manusia, yaitu: Shiga toxin-producing coli atau STEC/VTEC/EHEC, Enterotoxigenic coli (ETEC), Enteropathogenic coli (EPEC), Enteroaggregative coli (EAEC), Enteroinvasive coli (EIEC), Diffusely adherent coli (DAEC).
Sebagian besar diare disebabkan oleh bakteri jenis STEC. Bakteri ini memproduksi racun yang dapat merusak lapisan usus kecil, sehingga bisa menyebabkan BAB berdarah. Pada umumnya, bakteri E. coli yang berbahaya itu dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui:
Makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri E. coli yang berbahaya sangat mudah menular karena seseorang mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Kontak langsung dengan bakteri E. coli lupa cuci tangan setelah memegang binatang atau sesudah buang air besar, lalu menjalin kontak dengan orang lain, dapat menularkan bakteri tersebut. (RZK)