Mataram (NTB Satu) – Sebuah perkampungan di Dusun Manggerombo Desa Laju, Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima terisolasi. Warga kesulitan akses yang menghubungkan kampung mereka ke utama hingga menuju fasilitas umum. Seperti sekolah, rumah sakit, serta pusat perbelanjaan terdekat demi memenuhi kebutuhan pokok.
Perkampungan itu terletak di RT 05 RW 02 Dusun Manggerombo Desa Laju Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. Kampung ini tidak pernah dilirik pemerintah sejak tahun 1945 hingga saat ini, atau 77 tahun lamanya.
Tidak ada jalur utama berupa aspal yang menghubungkan masyarakat menuju jalan raya menyebabkan mereka harus berjalan kaki untuk ke kantor pemerintahan maupun untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dusun ini sendiri memiliki dua jalur untuk menuju jalan raya, yakni jalur yang mengikuti aliran sungai dan jalur melalui sawah. Jika pengendara ingin melalui sungai, maka harus dipaksakan karena medan yang sangat sulit. Sebaliknya untuk jalur sawah, samasekali tidak bisa dilalui kendaraan.
Kondisi ini mengharuskan warga setempat berjalan sejauh satu kilometer setiap hari selama puluhan tahun.
Salah satu yang terdampak adalah para siswa, mengharuskan mereka melewati jalur sungai saat pergi sekolah setiap pagi. Siswa yang rata rata masih Sekolah Dasar ini saat melalui jalur itu harus berjalan membuka sepatu dan angkat celana hingga lutut.
Mereka bersiap dengan segala kemungkinan untuk terpeleset atau jatuh. Tak sedikit siswa yang mengalami ini sehingga memaksa mereka pulang dan batal pergi sekolah.Saat musim hujan dan arus air sungai mulai deras, warga yang melintas pun kerap mengalami kejadian naas seperti terjebak dan hampir terbawa arus saat mengendarai motor.
Kepala Dusun Manggerombo, Abdurrahman Saleh sangat berharap pemerintah terkait memperhatikan dan mencarikan solusi masalah akses jalan yang dihadapi warganya.
Warganya juga ingin seperti desa lainnya, memiliki jalan dan jalur yang layak dilalui demi memudahkan aktivitas harian dan pemenuhan kebutuhan hidup mereka. (NIL)