Kabupaten Bima

Cerita 2 ABK Kapal Tenggelam di Sangiang Bima, Diantaranya Pasangan Suami Istri

Bima (NTB Satu) – Kapal Motor (KM) Cahaya Illahi bermuatan kelapa tenggelam dihantam badai di utara Pulau Sangiang, Bima, Rabu, 22 Desember 2021. Empat orang jadi korban.

Nakhoda bernama Mansyur (45) ditemukan selamat setelah terapung dan berpegangan pada jerigen.

Tim Pos SAR Bima mengungkapkan, korban selamat sedang dirawat di Puskesmas Wera Desa Tawali Kecamatan Wera sejak Kamis, 23 Desember 2021.

IKLAN

Menurut Koordinator Pos SAR Bima, Ariansyah Soesilo, korban asal Dusun Guda, Desa Darussalam, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima itu menyelamatkan diri menggunakan rakit dari jerigen.

Beruntung korban ditemukan oleh nelayan yang sedang mancing di sekitar perairan Sangiang.

“Dari info yang kami dapat, korban pakai sampan kecil atau rakit jerigen untuk selamatkan diri. Bapak mansyur ditemukan oleh nelayan yang mancing di sekitaran perairan Sangiang,” ujarnya dikonfrimasi ntbsatu.com, Jum’at, 24 Desember 2021.

IKLAN
Tim SAR saat menembus kawasan Perairan Sangiang Bima untuk mencari 2 ABK dan satu orang yang hilang. Namun pencarian terkendala cuaca buruk. Foto : Basarnas

Ditambahkan, tiga korban masih belum ditemukan atas nama Amin, ABK asal Dusun Daru, Desa Darussalam, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.

Sementara satu ABK lainnya beranama Bolo juga asal Bima. Ia hilang bersama istrinya Ju, asal Desa Sabaru, Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan.

Diketahui, istri ABK tersebut menumpangi KM. Cahaya Illahi untuk mengikuti suaminya yang hendak pulang kampung.

“Dari ketiga korban belum ditemukan, diantaranya ada dia ABK dan satu penumpang perempuan,” ungkapnya.

” Jadi, penumpang perempuan ini istri dari salah satu ABK. Ia hanya tumpangi kapal mengikuti suaminya yang pulang kampung ke Bima,” terang Ariansyah menambahkan.

Terpisah, Kepala Desa Sangiang, Arasid H. Imran S.E, membenarkan bahwa dua dari tiga korban yang belum ditemukan adalah pasangan suami dan istri.

“Iya dua diantaranya merupakan pasangan suami istri,” jelas Kades dikonfirmasi ntbsatu.com.

Terkait perkembangan terkini pencarian ketiga korban, Humas Basarnas Mataram, I Gusti Lanang Wiswananda, menjelaskan pencarian ditunda sementara karena cuaca belum kondusif akibat gelombang tinggi.

“Pencarian baru sampai di utara Sangiang, cuman kita balik ke Oi Fanda, sebab di pulau Sangiang tidak bisa sandar karena gelombang tinggi,” tuturnya

“Saat ini, tim SAR Gabungan masih standby karena cuaca masih belum kondusif,” imbuh Lanang. (DAA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button