Lombok Tengah

Bayi Hidup Ditemukan di Atas Trotoar Bypass ZAM

Lombok Tengah (NTB Satu) – Bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan masih dalam keadaan hidup di atas trotoar jalur Bypass Bandara Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) International Airport, Sabtu (25/09).

Bayi malang itu ditemukan warga di trotoar pada ruas jalur yang melintasi Desa Labulia Kecamatan Jonggat.

Kapolsek Jonggat, Iptu Bambang Sutrisno, mengatakan bayi tersebut ditemukan seorang warga Junaidi sekitar pukul 05.30 Wita. Saat itu, Junaidi sedang jalan pagi setelah melaksanakan ibadah salat Subuh.

“Sesampainya di TKP, Junaidi menemukan sebuah kardus yang terletak di atas trotoar pinggir Jalan Bypass BIL – Labulia,” kata Kapolsek Jonggat.

Karena curiga, Junaidi mengambil sebatang kayu untuk memastikan isi dari kardus tersebut karena takut memegang langsung.

Karena tidak curiga, Junaidi meninggalkan kardus tadi.

Setelah meninggalkan kardus pada jarak 200 meter, Junaidin penasaran dan kembali ke TKP untuk memastikan. Kaget, Junaidi mendengar suara tangisan bayi.

Ia pun bergegas mengangkat kardus tersebut untuk dibawa menuju rumah bidan Desa Labulia yang jaraknya sekitar 200 meter dari TKP.

Sampai di rumah bidan desa Labulia, selanjutnya dilakukan pemeriksaan kondisi bayi. Setelah kardus dibuka, didapati bayi berjenis kelamin perempuan yang dibungkus dengan kain spray warna putih motif bunga, jilbab warna ungu, baju dan celana panjang warna hitam.

Bidan tersebut langsung mengambil tindakan dengan cara mengukur berat badan bayi. Beratnya 3100 gram, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar lengan atas 12 cm.

“Umur bayi itu lahir diperkirakan 3 jam. Dengan kondisi baik dan langsung diberikan imunisasi HB Nol dan injeksi Fitamin K1 serta salap mata,” paparnya.

Setelah bidan memastikan kondisi bayi tersebut, selanjutnya Junaidi lansung membawa bayi malang tersebut ke Rumahnya dan berencana akan mengadopsi.

Kendati demikian, Polisi tetap melanjutkan proses penyelidikan kasus temuan bayi itu.

Junaidi dijadikan saksi, termasuk warga lainnya Sulhani dan Tasmiri. Ketiganya asal sama, Dusun Labulia Desa Labulia. (red)

Bayi malang itu ditemukan warga di trotoar pada ruas jalur yang melintasi Desa Labulia Kecamatan Jonggat.

Kapolsek Jonggat, Iptu Bambang Sutrisno, mengatakan bayi tersebut ditemukan seorang warga Junaidi sekitar pukul 05.30 Wita. Saat itu, Junaidi sedang jalan pagi setelah melaksanakan ibadah salat Subuh.

“Sesampainya di TKP, Junaidi menemukan sebuah kardus yang terletak di atas trotoar pinggir Jalan Bypass BIL – Labulia,” kata Kapolsek Jonggat.

Karena curiga, Junaidi mengambil sebatang kayu untuk memastikan isi dari kardus tersebut karena takut memegang langsung.

Karena tidak curiga, Junaidi meninggalkan kardus tadi.

Setelah meninggalkan kardus pada jarak 200 meter, Junaidin penasaran dan kembali ke TKP untuk memastikan. Kaget, Junaidi mendengar suara tangisan bayi.

Ia pun bergegas mengangkat kardus tersebut untuk dibawa menuju rumah bidan Desa Labulia yang jaraknya sekitar 200 meter dari TKP.

Sampai di rumah bidan desa Labulia, selanjutnya dilakukan pemeriksaan kondisi bayi. Setelah kardus dibuka, didapati bayi berjenis kelamin perempuan yang dibungkus dengan kain spray warna putih motif bunga, jilbab warna ungu, baju dan celana panjang warna hitam.

Bidan tersebut langsung mengambil tindakan dengan cara mengukur berat badan bayi. Beratnya 3100 gram, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar lengan atas 12 cm.

“Umur bayi itu lahir diperkirakan 3 jam. Dengan kondisi baik dan langsung diberikan imunisasi HB Nol dan injeksi Fitamin K1 serta salap mata,” paparnya.

Setelah bidan memastikan kondisi bayi tersebut, selanjutnya Junaidi lansung membawa bayi malang tersebut ke Rumahnya dan berencana akan mengadopsi.

Kendati demikian, Polisi tetap melanjutkan proses penyelidikan kasus temuan bayi itu.

Junaidi dijadikan saksi, termasuk warga lainnya Sulhani dan Tasmiri. Ketiganya asal sama, Dusun Labulia Desa Labulia. (red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button