Kota Bima (NTBSatu) – Sekitar 414 meter kubik sampah per hari masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Oi Mbo, Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima.
Selain dibawa ke TPA, sampah-sampah tersebut akan dibuang ke Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), juga ke Bank Sampah Induk (BSI).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, Syarief Bustaman mengatakan, sejumlah sampah itu diangkut oleh 28 dump truck, 27 kontainer, dan juga diangkut oleh pelayanan armada sampah kelurahan, yang terdiri dari 8 armada roda empat dan 3 armada roda tiga.
“Untuk kelurahan dengan kondisi armadanya terbatas atau yang masih mengoperasionalkan roda tiga, itu kita bantu dia dengan menyiapkan depo transit,” kata Syarief, kepada NTBSatu, Kamis, 15 Februari 2024.
Di sisi lain, Pemkot Bima juga terus bersinergi dalam menekan produksi sampah per harinya.
Berita Terkini:
- Kasus Pencabulan Anak 4 Tahun di Dasan Agung Naik Penyidikan
- Legislator Udayana: Pernyataan Prof. Asikin Bentuk Logika Terbalik Berbahaya, Kental Manipulasi Bukan Transparansi
- Tekan Angka Kemiskinan di NTB Ala Gubernur Lalu Iqbal
- Anggota Bid Propam Polda NTB Ditemukan Meninggal di Gili Trawangan
Salah satu langkahnya adalah dengan memaksimalkan keberadaan beberapa TPS3R dan BSI yang ada di Kota Bima.
“Jadi TPS3R kita yang skala 1,5 ton per hari ada di Melayu, kemudian ada TPS3R di Sarae juga, dan kita bersyukur juga tahun ini kita dapat satu unit bank sampah induk bersinergi dengan bank sampah kelurahan,” ungkapnya.
Langkah selanjutnya yang dilakukan Pemkot Bima dalam mengurangi produksi sampah, yakni terus gencarkan program pilah sampah dari rumah sebelum dibuang ke TPA. Kata Syarief, langkah ini juga dpaat meminimalisir biaya operasional.
“Sampah kita dari rumah tangga sudah terpilah, kemudian nanti diarahkan ke TPS3R dan juga Bank Sampah induk. Sehingga sampah ini bisa dibuang ke hulunya. Tidak kita ambil lagi setelah naik ke TPA,” Tandasnya. (MYM/*)