Kota Bima (NTB Satu) – Sedikitnya tiga rumah terbakar di Kelurahan Tanjung, Kota Bima, Kamis 5 Mei 2022. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun sejumlah barang berharga termasuk sebuah motor terbakar.
Kejadian diperkirakan sekitar Pukul 11.00 Wita di RW 01 RT 03. Api berasal dari rumah panggung 12 tiang milik H. Abdullah alias Haji Ola, 82 tahun. Api cepat menjalar karena rumah berbahan kayu usia puluhan tahun, sehingga mudah terbakar. Api juga menjalar ke sebuah rumah di dekatnya milik Astuti. Api semakin tak terkendali dan menjilat bagian atap yang terbuat dari kayu dan seng. Sejengkal dari rumah kayu, terdapat rumah permanen milik Astuti. Setengah bagian rumah tersebut hangus terbakar.
Korban Haji Olan mengaku saat kejadian sedang mencuci pakaian di dekat dapur. Tiba tiba api muncul dari dapur. Akibat bahan rumah dominan dari kayu, membuat api cepat menjalar. Sementara Haji Ola tak bisa berbuat banyak, apalagi usianya yang uzur.
Korban lainnya, Astuti, anak Haji Ola, juga tak menyangka api begitu cepat berkobar. “Apinya sekejap, tiba tiba sudah besar,” tutur Astuti.
Sejumlah warga yang berempati berusaha menenangkan Alifa dan suaminya Haji Ola.
Sebagian warga yang tahu kejadian melapor ke petugas Pemadam Kebakaran Kota Bima. Sekitar 30 menit kemudian, petugas tiba di TKP dan berusaha menguasai api bersama warga yang membantu dengan alat seadanya.
Sejumlah mobil pemadam kebakaran menyusul ke lokasi membantu menyemprotkan air ke titik api. Namun upaya maksimal petugas dan warga tak bisa menyelamatkan rumah. Namun beruntung kurang dari dua jam, api berhasil dijinakkan sehingga tak sampai menjalar ke rumah warga lainnya.
Informasi diperoleh dari Lurah Tanjung, Faisal, tiga rumah, satu unit motor dan seekor ternak terbakar. Sementara sebagian barang barang elektronik berhasil diselamatkan.
Korban Selamatkan Al Quran

Ada suasana haru saat musibah kebakaran berlangsung. Keluarga korban terus menghibur Hj Alifa, 75 tahun yang mengungsi tidak jauh dari TKP. Istri dari Haji Ola ini tampak murung menahan sedih. Sementara kedua tangannya membekap Al Quran. Alifa termangu dan nampak trauma dengan kejadian tragis dialaminya. Tatapannya kosong. Warga yang berempati berusaha menghiburnya.
Sempat bercerita, saat kejadian ia tak ingat apa apa kecuali Al Qur’an yang dibawanya dengan sepotong pakaian setengah lusuh di badannya.
“Tadi kebetulan saya bawa (Al Quran). Waktu liat api, saya cuma bawa ini lari keluar rumah,” tutur Alifa dalam bahasa Bima. Ia selamat setelah keluar tertatih
Meski sedih kehilangan harta bendanya, namun Alifa cukup lega bisa selamatkan Al Quran dari sambaran api.
Keseharian perempuan paruh baya ini memang setiap saat selalu membawa Al Quran untuk dibacanya, mengisi waktu senggang sembari jualan di kios kecil di depan rumah. Kios yang jadi sumber nafkahnya itu juga tak luput dari sambaran api. Ludes, rata dengan tanah bersama rumah tuanya. (HAK)