Harga BBM Non Subsidi akan Berubah 1 Mei 2024, Ini Penjelasan Pertamina
 
						Mataram (NTBSatu) – Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi per bulannya setiap tanggal 1.
Namun Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengungkapkan, pihaknya belum memastikan apakah harga BBM akan mengalami penyesuaian seiring dengan kondisi yang terjadi saat ini.
“Masih kami reviu, harga minyak mentah dan Kurs juga masih fluktuatif,” ujar Irto, dilansir CNBC Indonesia, Selasa, 30 April 2024.
Berdasarkan pantauan NTBSatu pada data Revinitif hari ini, pukul 15.00 WIB harga minyak dunia baik brent maupun WTI terpantau mengalami penurunan. Brent turun sebesar 0,04 persen ke angka 88,36 dolar AS per barel. Sedangkan WTI juga melemah 0,16 persen ke angka 82,49 dolar AS per barel.
Sementara itu, nilai tukar rupiah kian terpuruk di akhir April ini. Bahkan, rupiah kembali ke level paling lemah dalam empat tahun terakhir.
Hari ini, pukul 15.00 WIB, Kurs rupiah melemah 0,12 persen ke Rp 16.275 per dolar Amerika serikat (AS). Kurs rupiah menyentuh level paling lemah sejak 7 April 2020 atau dalam lebih dari empat tahun terakhir.
Berita Terkini:
- Pengusaha Tersangka Dugaan Korupsi Lahan GTI Lombok Utara Diperiksa Jaksa
- Pemprov NTB Bentuk Satgas Gili Tramena Atasi Krisis Air
- Puluhan Tahun Diabaikan, Tiga Ruas Jalan di Sumbawa Rp312 Miliar Siap Dikerjakan
- Amdal Batal Digarap, Pengerjaan Proyek Bypass Sengkol – Pringgabaya Mulai 2027
- Hakim Vonis 3 Tahun Dua Warga Gili Trawangan, Sengketa Sewa Lahan Jadi Pangkal Perkara
Disisi lain, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, mengatakan setiap kenaikan minyak mentah dan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar akan berdampak pada kenaikan belanja subsidi energi.
“Setiap kenaikan 1 dolar AS harga minyak mentah, maka beban subsidi dan kompensasi energi akan naik sekitar Rp 4,5 triliun. Sementara, setiap kenaikan kurs rupiah Rp 100 per dolar AS bakal berdampak pada subsidi energi Rp 2,5-3,5 triliun,” rinciannya.
Untuk menyikapi persoalan ini, pemerintah bersama Pertamina tengah mencari sumber pasokan energi dari negara lain. Terutama yang tidak terdampak tensi geopolitik di timur tengah.
“Kalau harga kemungkinan bisa sama tapi kalau sumber lain yang lebih murah kita upayakan,” tandas Tutuka. (STA)
 
				 
					 
  


