Mataram (NTBSatu) – Beberapa hari belakangan ini hampir setiap hari pohon tumbang di Kota Mataram. Berdasarkan data yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, puluhan pohon tumbang akibat angin kencang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi mengatakan, sejak Rabu 13 Maret sampai Kamis, 14 Maret 2024 sekitar 20 pohon yang tumbang.
“Pohon tumbang tersebut tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram baik di jalur-jalur utama maupun jalur alternatif, 12 pohon hari Rabu dan 8 pohon sampai Kamis,” katanya.
Berdasarkan data sementara, terdapat 19 titik pohon tumbang di Kota Mataram di antaranya, Pohon Trengguli tumbang di depan SMPN 14 Mataram atau Jalan Brawijaya, Pohon Ketapang tumbang di depan Lapangan Karang Genteng.
Kemudian, Pohon Filicium juga tumbang di depan Kantor Lurah Abian Tubuh. Pohon Kenari tumbang di Jalan Langko, depan Mapolda NTB dan lain sebagainya.
Berita Terkini:
- Banyak Jabatan Strategis Kosong, Sekda NTB: Mutasi Sangat Diperlukan
- Potret Buram Dusun Meang: Akses Jalan Buruk di Objek Wisata Terbaik, Warganya Merantau Jadi PMI
- Langkah Akhir Jaksa Jelang Penetapan Tersangka Dugaan Korupsi LCC
- Pj Gubernur Jawab Kritik Dewan soal Kisruh DAK Dinas Dikbud NTB: Kadisnya Tetap Dievaluasi
Puluhan pohon tumbang tersebut lantaran angin kencang disertai hujan deras dan kondisi akar dan batang pohon yang sudah tidak kuat atau lapuk.
“Kondisi tanah yang gembur akibat hujan, kemudian pohon besar banyak yang dekat dengan saluran, sehingga akar tidak merata,” jelasnya.
Untuk antisipasi DLH Kota Mataram telah melakukan pembersihan ranting dan batang pohon tumbang agar arus lalu lintas kembali normal.
Penanganan tersebut dilakukan dengan satgas organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Dinas PUPR, BPBD, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), satgas di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Nizar pun berharap agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati. Bencana yang terjadi akibat cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, seluruh petugas telah disiagakan menghadapi ancaman hidrometeorologi tersebut. (WIL)