Mataram (NTBSatu) – Harga emas dunia mengalami penurunan sejak hari Jumat, 15 Desember 2023. Harga emas dunia berjangka Amerika serikat ditutup turun 0,4% ke level USD 2.035,70.
Namun, harga emas memberikan kenaikan mingguan karena Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) beralih ke sikap dovish dan memproyeksikan suku bunga yang lebih rendah pada tahun depan.
“Pasar emas akan terus mencerminkan ekspektasi The Fed,” kata Kepala Analis Pasar Gainesville Coins, Everett Millman, yang dikutip dari CNBC, Sabtu, 16 Desember 2023.
“Jika perekonomian AS tidak membaik pada awal tahun 2024, maka itu adalah tanda yang sangat kuat bahwa emas akan terus mencapai titik tertinggi sepanjang masa,” sambungnya.
Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pengetatan kebijakan moneter yang berkepanjangan kemungkinan akan berakhir. Hal tersebut karena diskusi mengenai biaya pinjaman yang lebih rendah mulai terlihat, sebuah pandangan yang diafirmasi oleh 17 dari 19 pengambil kebijakan.
Berita Terkini:
- Musda Golkar NTB Digelar: Mohan ‘Menuju’ Aklamasi, DPP Minta Tambah Kursi
- Ancaman Rusia Jika Pemimpin Iran Dibunuh Amerika-Israel
- Begini Dampak Perang Iran-Israel ke Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
- Sari Yuliati Janji Perbaiki Layanan Haji, Apresiasi Kemenag Kawal Kepulangan Jemaah NTB
Pasar melihat peluang 70% penurunan suku bunga pada bulan Maret 2024. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.