Pendidikan

Kasus Meninggalnya Siswa SDN 42 Mataram, LPA Mataram Dampingi Sekolah agar Tidak Trauma Berkepanjangan

Mataram (NTBSatu) – Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram akan mendampingi siswa dan guru SDN 42 Mataram agar tidak mengalami trauma berkepanjangan karena kasus meninggalnya salah satu siswa pada 9 Oktober 2023.

Pada waktu itu, dikabarkan seorang siswa SDN 42 Mataram berinisial ZM meninggal dunia akibat pendarahan otak yang dialaminya. Berdasarkan temuan LPA Mataram, pendarahan otak itu diduga terjadi karena benturan dari luar.

“Untuk proses hukumnya sudah selesai, pihak keluarga tidak menghendaki untuk dilanjutkan. Karena orang tua juga menyadari kalau prosesnya masih berlanjut, masih antara anak dengan anak, yang dalam Undang-Undang tidak akan dilanjutkan prosesnya,” jelas Ketua LPA Mataram, Joko Jumadi kepada NTBSatu, Senin, 30 Oktober 2023.

“Hanya akan menambah trauma dan korban yang lain, sehingga orang tua korban tidak melaporkan. Cukup meminta untuk diluruskan pemberitaan yang ada,” tambahnya.

Terlebih lagi pada waktu informasi meninggalnya ZM, kata Joko, banyak sekali informasi simpang siur yang beredar.

“Oleh karena itu kami diminta menginformasikan bagaimana informasi sebenarnya, supaya masyarakat juga tidak simpang siur. Apalagi setelah pemberitaan itu muncul, ada gerak cepat dari kepolisian, menangkap pelaku hoaks. Padahal kenyataannya, apa yang dinyatakan ibu itu dalam media sosial, kami menemukan fakta-fakta itu,” ungkapnya.

Pihaknya akan segera melakukan pendampingan kepada sekolah agar kejadian itu tidak menyebabkan trauma berkepanjangan.

“Kami akan lebih kepada memberikan rehabilitasi untuk siswa di SDN 42 Mataram dan kepada guru-gurunya akan diberikan kapasitas, supaya hal itu tidak menyebabkan trauma berkepanjangan di tingkat sekolah,” tutupnya. (JEF)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button