Curhat Pilu Gadis Kecil Arsyilla saat Banjir Terjang Aceh: Saya Pikir Besok Kiamat
Mataram (NTBSatu) – Gelombang banjir bandang dan tanah longsor yang menghantam Aceh pada akhir November 2025, masih meninggalkan ketakutan mendalam bagi banyak anak. Suasana mencekam pada hari itu, terus membayangi ingatan seorang gadis kecil bernama Arsyilla asal Bireuen, Aceh.
Trauma yang ia alami begitu kuat hingga membuatnya sering merasa cemas saat hujan mulai turun. Kenangan tentang suara derasnya air, tiupan angin, dan kepanikan warga tetap melekat dalam pikirannya.
Dalam sebuah video yang beredar, Arsyilla mengungkapkan ketakutan yang sempat membuatnya mengira banjir bandang hari itu menjadi akhir dari hidupnya. “Ya Allah ini hari apa? Apakah hari terakhir saya hidup?,” ungkap Arsyilla, melansir Instagram @ddtvofficial, pada Rabu, 10 Desember 2025.
Ucapannya menggambarkan, betapa besar rasa takut yang ia rasakan ketika gelombang banjir menyapu kampungnya. Arsyilla juga mengaku, kejadian itu membuatnya mengira hari kiamat akan datang.
Setiap kali hujan turun, tubuh kecilnya langsung terasa tegang karena ketakutan yang muncul kembali. “Saya takut daripada hari itu, saya pikir besok ini hari kiamat. Liat hujan saja sudah takut,” ujarnya.
Detik-detik Mencekam saat Banjir Bandang Menghantam
Dalam video itu, Arsyilla menjelaskan kembali momen ketika banjir bandang mulai menggenangi wilayahnya. Saat hujan turun deras, ia bergegas menuju sebuah warung bertingkat untuk berteduh. Dari tempat itu, ia melihat air terus naik tanpa henti.
“Sebelum naik airnya saya pergi ke ada warung yang bertingkat, duduk di situ. Terus di situ airnya naik, naik, naik habis itu ada tingkat, saya naik ke atas,” katanya.
Arsyilla juga menceritakan, detik-detik ketika tubuhnya terjatuh dan sempat terseret arus. Arus banjir yang kuat hampir menyeretnya lebih jauh, namun ibunya berhasil meraih kakinya tepat sebelum ia hanyut.
“Habis itu datanglah mama dan ayah di rumah saya yang paling panjang airnya. Saya jatuh terus saya ditemui terus dipegang kaki saya. Dipegang sebelum saya dibawa (arus) air,” tuturnya.
Peristiwa tersebut tidak hanya mengguncang fisik, namun juga meninggalkan luka emosional yang cukup berat bagi gadis kecil itu. Di akhir video, Arsyilla tetap menyampaikan doa terbaiknya untuk seluruh warga Aceh yang terus berjuang memulihkan kehidupan setelah bencana.
“Semoga keluarga yang ada di sini sehat selalu, mudah rezekinya selalu,” tambahnya.
Kisah Arsyilla memperlihatkan betapa kuatnya dampak psikologis yang anak-anak rasakan ketika menghadapi bencana besar. Pengalaman tersebut membutuhkan perhatian, pendampingan, dan dukungan agar trauma yang mereka bawa perlahan bisa mereda seiring waktu. (*)



