Mahasiswa PGSD STKIP Taman Siswa Bima Inisiasi Gerakan Lingkungan, Wujudkan Kampus Hijau dan Bebas Plastik
Bima (NTBSatu) – STKIP Taman Siswa Bima kembali memperlihatkan komitmennya sebagai institusi pendidikan, yang menempatkan kesadaran ekologi sebagai pijakan utama.
Suasana kampus pada Jumat pagi, 21 November 2025, tampak jauh lebih dinamis ketika lebih dari seratus mahasiswa semester tiga dari kelas A hingga D Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) terlibat aktif dalam aksi lingkungan yang berfokus pada pengurangan plastik sekali pakai, pengumpulan sampah terpilah, serta penghijauan kawasan kampus.
Pelaksanaan kegiatan berada di bawah pendampingan dua dosen yang selama ini konsisten mengembangkan pendekatan ekopedagogi. Yakni Hairunisa, M.Pd., selaku pengampu mata kuliah Pengembangan IPA SD, serta Zulharman, S.Hut., M.Ling., yang mengajar Pendidikan Lingkungan Hidup.
Melalui kedua mata kuliah tersebut, mahasiswa tidak hanya mendapatkan materi tentang konsep teoretis mengenai lingkungan. Tetapi juga, menerapkannya melalui praktik langsung sebagai bagian dari pembiasaan hidup berkelanjutan.
Gerakan mulai dari penyebaran poster kampanye bertajuk “Stop Plastik Sekali Pakai” di berbagai titik kampus. Pesan edukatif tersebut bertujuan mengingatkan kebiasaan penggunaan plastik yang sering terjadi tanpa mahasiswa sadari.
Kampanye visual ini menjadi titik awal yang mengarahkan mahasiswa pada rangkaian tindakan berikutnya. Yakni pemilahan dan pengelolaan sampah secara lebih bertanggung jawab.
Belajar Pengolahan Sampah dan Tanam Bibit Pohon
Pada tahap pemungutan dan pemilahan sampah, mahasiswa memisahkan sampah organik dan anorganik untuk kemudian mereka olah sesuai karakteristiknya. Sampah organik, seperti daun kering, sisa makanan, dan ranting, langsung mahasiswa proses menjadi kompos.
Melalui proses pengomposan, mahasiswa mempelajari bagaimana siklus ekologis bekerja. Sekaligus mempersiapkan bahan pendukung untuk program penghijauan yang berkelanjutan.
Kategori sampah anorganik, seperti botol plastik, kemasan, dan kardus, dimanfaatkan kembali sebagai media pembelajaran kreatif dalam mata kuliah Pengembangan IPA SD. Upaya ini memberi nilai tambah, karena memungkinkan mahasiswa mengasah keterampilan pedagogis sambil berkontribusi menjaga kebersihan lingkungan kampus.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan penanaman bibit pohon di sejumlah area strategis kampus. Kegiatan penghijauan ini sebagai bagian dari program jangka panjang untuk memperkuat fungsi ekologis kampus, sekaligus menyediakan ruang belajar yang lebih sehat dan edukatif.
Hairunisa, M.Pd., menegaskan, program ini selaras dengan visi kampus dalam membangun karakter mahasiswa sebagai calon pendidik yang berwawasan lingkungan. Menurutnya, pembiasaan semacam ini akan menjadi bekal penting ketika para mahasiswa kelak mengajar di sekolah dasar.
Sementara itu, Zulharman, S.Hut., M.Ling., menambahkan, pemahaman ekologis akan lebih efektif ketika mahasiswa mendapat kesempatan mengalami dan merasakan langsung prosesnya.
Kegiatan ini memperlihatkan STKIP Taman Siswa Bima tidak hanya berperan sebagai lembaga pencetak tenaga pendidik. Tetapi juga, sebagai motor penggerak perubahan lingkungan.
Langkah-langkah sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah, mengolah kompos, dan menanam pohon menghadirkan pesan kuat bahwa kepedulian terhadap bumi dapat tumbuh dari tindakan kecil yang dilakukan secara konsisten. (*)



