Mataram (NTBSatu) – Akhir tahun mulai mendekati masyarakat dan banyak orang mulai menyusun rencana liburan sebelum memasuki tahun baru. Kalender Desember 2025 menghadirkan rangkaian tanggal merah yang jauh lebih menarik dibandingkan dua bulan sebelumnya.
Oktober dan November tidak menyediakan kesempatan libur nasional. Sedangkan, Desember 2025 menawarkan dua momen penting yang memberi ruang bagi masyarakat untuk menikmati waktu berkualitas bersama keluarga.
Selain itu, satu rangkaian akhir pekan panjang pada akhir Desember akan memberi peluang besar bagi siapa saja yang ingin merencanakan perjalanan jauh ataupun sekadar menghabiskan waktu santai.
Rangkaian libur nasional dan cuti bersama dalam SKB 3 Menteri memberi kepastian terhadap tanggal-tanggal yang bisa pemudik, wisatawan, dan keluarga manfaatkan untuk berlibur tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Rincian Libur Desember 2025 dan Long Weekend Akhir Tahun
SKB 3 Menteri tahun 2025 menetapkan 17 hari libur nasional serta 10 tanggal cuti bersama sepanjang tahun. Dari seluruh daftar tersebut, Desember memperoleh dua momen besar yang memunculkan kesempatan liburan bagi masyarakat.
Pemerintah menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari libur nasional untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus. Sehari setelahnya, tanggal 26 Desember, pemerintah menetapkan cuti bersama.
Rangkaian tersebut menghadirkan satu long weekend yang sangat dinantikan banyak orang. Masyarakat bisa menikmati waktu libur selama empat hari berturut-turut, mulai dari:
- Kamis, 25 Desember 2025;
- Jumat, 26 Desember 2025;
- Sabtu, 27 Desember 2025;
- Minggu, 28 Desember 2025.
Rangkaian tanggal tersebut memberikan ruang bagi masyarakat untuk merencanakan perjalanan wisata, mengunjungi keluarga, atau mengambil waktu istirahat sebelum memasuki tahun 2026.
Banyak destinasi wisata biasanya mulai menyiapkan berbagai program khusus untuk menyambut libur Natal dan akhir tahun, sehingga masyarakat dapat merencanakan liburan dengan lebih matang.
Selain libur nasional, pelajar juga akan memasuki masa libur semester ganjil. Momentum ini memberi kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul lebih lama, karena anak-anak tidak memiliki kewajiban belajar selama masa jeda sekolah. (*)
