Prof. Sukardi Mendaftar Calon Rektor Unram: Kita Jalani Penuh Kegembiraan
Mataram (NTBSatu) – Wakil Rektor II Universitas Mataram, Prof. Dr. Sukardi, M.Pd memastikan ikut berkompetisi meraih kursi Rektor. Ia buktikan dengan mendaftar sebagai kandidat kepada panitia penjaringan, Senin, 10 November 2025.
Dengan masuknya Sukardi, artinya sudah empat pendatar kandidat rektor. Sebelumnya yang mengirimkan berkas, Prof Hamsu Kadriyan, Prof Kurniawan, Prof Muhammad Ali.
Proses pendaftaran Prof Sukardi berlangsung sederhana. Berbeda dengan pendaftar sebelumnya, pendampingnya hanya seorang rekan sesama dosen. Lantas menyerahkan berkas ke panitia pendaftaran.
Ia enggan berkomentar banyak terkait pencalonannya sebagai Rektor Unram Periode 2026 – 2030.
“Ini hanya pesta demokrasi kampus empat tahunan. Tidak ada yang istimewa,” ujarnya.
Ia hanya berharap, pemilihan rektor Unram berlangsung demokratis dan dalam tetap dalam suasana persaudaraan. Menurut dia, tidak perlu memburu jabatan dengan cara berlebihan.
Dinamika Hal Biasa

“Kita jalani dengan penuh kegembiraan. Jabatan adalah amanah sehingga kita tidak perlu terlalu ngotot mendapatkannya. Ini hak mutlak Sang Maha Pencipta, mari kita jalani takdir kita masing-masing dengan penuh kesyukuran,” ujar mantan Wakil Dekan II FKIP Unram ini.
Sebagai pejabat aktif Unram, ia juga menangkap dinamika yang cukup tajam jelang pemilihan senat. Polemik sempat muncul setelah penjatuhan sanksi etik pada dua dosen.
Prof Sukardi menanggapi datar terkait polemik ini. Ia menganggapnya sebagai dinamika biasa.
“Dalam kehidupan kampus, perbedaan pendapat itu sudah sangat biasa. Civitas akademik memang selalu didorong untuk berani bersuara tentang kebenaran yang diyakininya. Tentu saja dengan dalil dan data yang bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Bagaimana Prof Sukardi membaca peluang terpilih?
Menanggapi pertanyaan ini, ia enggan berspekulasi terlalu jauh. Baginya, pendaftaran hanya tahap awal menuju proses lain yang lebih ketat. Termasuk ketika penentuan penjaringan tiga calon Rektor oleh Senat.
Sepengetahuan mantan Wakil Direktur II Pascasarjana ini percaya, senat yang terpilih adalah akademisi yang sangat memahami hitam putih kehidupan kampus.
“Berikan mereka kesempatan untuk menilai sendiri. Sampai akhirnya nanti mereka bersama Bapak Menteri menentukan siapa yang akan memimpin Unram empat tahun ke depan,” pungkasnya. (*)



