Sumbawa

Layanan Kesehatan Timpang, Gubernur Iqbal Segerakan Peningkatan Rumah Sakit Tipe B  

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan komitmennya untuk mengakhiri ketimpangan layanan kesehatan antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.  Langkahnya, dengan mempercepat peningkatan tipe Rumah Sakit Rujukan Provinsi NTB, RS H.L Manambai Abdulkadir. 

Iqbal mengatakan, pemerintah akan mendorong peningkatan Rumah Sakit ini ke Tipe B di Pulau Sumbawa, agar masyarakat tidak lagi harus ke Mataram untuk mendapatkan layanan medis rujukan.

Gubernur iqbal mengungkapkan hal tersebut saat hadir dalam Wisuda Angkatan XXII Universitas Samawa (UNSA) di Sumbawa Besar, Rabu, 29 Oktober 2025.

“Rumah sakit tipe A dan B hanya ada di Pulau Lombok. Tidak ada satu pun di Pulau Sumbawa. Akibatnya, pasien kanker, jantung, ginjal, atau stroke harus ke Mataram untuk berobat,” ujar Iqbal.

Iqbal menilai, selama ini masyarakat Pulau Sumbawa hanya menerima solusi jangka pendek untuk persoalan kesehatan. Pemerintah daerah lebih fokus membantu biaya pemulangan jenazah pasien yang meninggal di Mataram ketimbang mengatasi akar masalahnya.

“Yang kita selesaikan baru gejalanya, bukan sumber masalahnya. Kita bantu mobil jenazah, padahal problem sebenarnya adalah tidak adanya rumah sakit rujukan di Sumbawa,” tegasnya.

Ia menambahkan, kondisi tersebut tidak boleh terus berlanjut. Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen meningkatkan kapasitas dan tipe rumah sakit di Pulau Sumbawa, termasuk di Kabupaten Sumbawa dan Kota Bima, agar masyarakat tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh ke Lombok.

Iqbal juga menceritakan kembali momen saat masa kampanye di Sape, Bima, ketika seorang anak muda menanyakan cara pemerintah menurunkan biaya pemulangan jenazah dari Mataram ke Bima yang mencapai Rp5–8 juta.

“Saya jawab, pertanyaannya salah. Bukan bagaimana menurunkan biaya pemulangan jenazah, tapi bagaimana membuat warga Bima tidak perlu ke Mataram untuk berobat,” tutur Iqbal.

Ia menegaskan, solusi jangka panjang bukan pada biaya transportasi, melainkan membangun rumah sakit tipe B dan memperkuat layanan kesehatan di Pulau Sumbawa.

Iqbal mengungkapkan, langkah konkret sudah mulai dengan peningkatan tipe Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima.

Keadilan Layanan Kesehatan

Dua bulan setelah menjabat, Iqbal mendampingi Wali Kota Bima H A. Rahman H. Abidin meletakkan batu pertama proyek peningkatan rumah sakit tersebut.

“Alhamdulillah, dua bulan setelah saya dilantik, kita mulai peningkatan tipe rumah sakit di Bima. Ini langkah awal agar warga tidak perlu ke Mataram untuk pengobatan serius,” jelasnya.

Ia menambahkan, peningkatan kapasitas rumah sakit akan diikuti dengan penguatan tenaga medis, fasilitas diagnostik, dan kerja sama dengan perguruan tinggi, termasuk Universitas Samawa.

Iqbal menilai, keberadaan rumah sakit tipe B di Sumbawa akan lebih berkelanjutan jika didukung oleh pusat pendidikan kedokteran di daerah. Karena itu, ia menyambut baik rencana Universitas Samawa untuk membentuk Fakultas Kedokteran.

“Rumah sakit tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada pusat keunggulan yang mendukungnya. Kalau UNSA siap dan berkomitmen mendirikan Fakultas Kedokteran, Pemprov NTB akan memfasilitasi penuh,” tegasnya.

Gubernur Iqbal menegaskan bahwa tahun pertama pemerintahannya akan fokus mengatasi ketimpangan pembangunan antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

“Keadilan pembangunan tidak boleh berhenti di Lombok. Warga Sumbawa berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama. Rumah sakit tipe B di Sumbawa adalah langkah nyata menuju pemerataan,” pungkasnya. (*) 

Berita Terkait

Back to top button