Keindahan Air Biru di Pantai Tampes Lombok Utara Viral, Warganet Keluhkan Bau Menyengat

Mataram (NTBSatu) – Fenomena air berwarna biru muda di kawasan Pantai Tampes, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, menarik perhatian masyarakat.
Video yang menampilkan aliran air berwarna cerah menuju pesisir laut itu ramai beredar di media sosial dan langsung menjadi sorotan warganet.
Warna biru mencolok membuat banyak pengunjung, terutama remaja, memanfaatkan tempat tersebut sebagai spot foto karena tampilannya terlihat sangat estetik.
Akun TikTok @flwerliaa15 mengunggah rekaman yang memperlihatkan aliran air biru dengan batuan alami di sekitarnya.
Unggahan itu memperoleh banyak komentar dari pengguna lain yang kagum dengan keindahan Pantai Tampes. Sebagian besar warganet mengaku tidak menyangka Lombok memiliki pemandangan seindah itu.
“Bagus banget, warna hijau tosca,” komentar akun @ketinofika280.
Namun, di balik keindahan visualnya, beberapa warga mengeluhkan bau menyengat serta rasa gatal setelah bersentuhan dengan air tersebut. Mereka juga mengaku terganggu oleh banyaknya nyamuk di sekitar lokasi.
“Harus nahan bau dan nahan digigit sama nyamuk, pulang-pulang bentol seluruh badan,” tulis akun @yha.aja86.
Sebagian warganet mengingatkan agar masyarakat tidak terlalu bangga dengan warna air yang tampak indah, karena warna mencolok sering kali menandakan adanya pencemaran.
“Jangan bangga guys, air berwarna seperti itu tandanya sudah tercemar dan apabila tercemar itu tidak baik untuk alam,” tulis akun @dodyqpermana99.
Komentar lain memperingatkan pengunjung untuk lebih waspada terhadap kemungkinan adanya limbah berbahaya.
“Hati-hati yang mau kesana ya limbah udang bisa sebabkan keracuan kalau dihirup terlalu lama,” tulis akun @suamiiqu.
Apakah Benar Air Limbah Tambak Udang Berbahaya?
Melansir Kompasiana, air limbah dari tambak udang biasanya mengandung amonia tinggi yang berasal dari sisa pakan, kotoran udang, dan proses metabolisme.
Amonia berlebih dapat mengganggu pertumbuhan organisme air, menurunkan imunitas udang, serta mengancam kesehatan manusia dan ekosistem sekitar. Zat ini menimbulkan bau menyengat dan berpotensi menyebabkan keracunan apabila terhirup dalam jumlah besar.
Meskipun sebagian warga mengeluhkan bau serta efek gatal di kulit, fenomena ini tetap menjadi perhatian publik. Banyak wisatawan lokal dan remaja terus berdatangan ke lokasi untuk mengabadikan keindahan air biru tersebut karena tampilannya tampak menawan di kamera. (*)