Daerah NTB

Mesin Olah Sampah Jadi Pelet di TPA Kebon Kongok Ditargetkan Selesai Maret 2023

Mataram (NTB Satu) – Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai memanfaatkan pelet dari sampah untuk mengurangi konsumsi batu bara. Sampai saat ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB sedang membangun tempat pengelolaan sampah terpadu, yakni SRF di TPA Kebon Kongok untuk dijadikan lahan produksi pelet.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran DLHK NTB, Firmansyah, S.Hut., M.Si., mengatakan, kapasitas tempat sampah tersebut diperkirakan berjumlah 120 ton per hari. Tempat sampah tersebut direncanakan selesai pada Maret, 2023. DLHK NTB berencana menghasilkan pelet dengan jumlah 15 hingga 45 ton per hari.

“Sampai saat ini masih dalam proses pembangunan dengan dukungan dari Kementerian PUPR Republik Indonesia,” ungkap Firman, ditemui NTB Satu di ruang kerjanya, Senin, 15 Agustus 2022.

Firman menerangkan bahwa di TPA Kebon Kongok bakal terdapat mesin pengolah sampah menjadi pelet di dalam hanggar. Di dalam hanggar tersebut, bakal terdapat proses pemilahan sampah. Pertama, sampah akan ditimbang, kemudian dipilah dan dipilih, serta diarahkan ke beragam jenis pengolahan.

“Sisa sampah yang tidak dapat diolah, bakal diarahkan ke landfill. Kami menamai landfill tersebut sebagai landfill residu,” ujar Firman.

Sebelum dijadikan pelet, sampah mesti melalui proses pemilihan dan pemilahan. Teruntuk sampah organik, mesti dikumpulkan dalam bak, kemudian diberi cairan bio activator untuk dilakukan proses peuyeumisasi selama 7-10 hari. Selepas itu, sampah bakal dijemur hingga kering.

Setelah itu, sampah bakal dimasukkan ke dalam mesin pencacah kemudian melalui proses peletisasi. Usai dibentuk, pelet dijemur hingga kering. Selanjutnya, pelet dapat digunakan untuk campuran bahan bakar pembangkit listrik.

Sasaran pemanfaatan olahan sampah tersebut tidak hanya bertujuan untuk menurunkan biaya produksi listrik, melainkan sebagai alternatif solusi soal penanganan sampah daerah dan upaya pemberdayaan masyarakat. Selain itu, pemanfaatan sampah menjadi energi tersebut juga diperkirakan bakal menjadi alternatif solusi penanganan sampah di daerah.

“Kami tetap mendorong agar masyarakat mau terlibat dalam ikhtiar gerakan tata kelola sampah yang sedang disusun dengan cara melaksanakan kegiatan pilih dan pilah sampah dari rumah,” pungkas Firman. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button