BERITA NASIONAL

Logo HUT ke-80 RI Tampilkan Peresean, Tradisi Lombok yang Mencuri Perhatian

Mataram (NTBSatu) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto telah meresmikan tema dan logo Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI.

Yang menarik perhatian publik, logo tersebut menampilkan unsur budaya khas Lombok, NTB, yakni Peresean. Sebagai informasi, Peresean merupakan tradisi bela diri masyarakat adat Sasak di Lombok.

Mengutip dari keterangan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Peresean merupakan pertarungan antara dua pria dengan senjata tradisional berupa tongkat rotan dan tameng yang terbuat dari kulit kerbau.

Tradisi ini bukan hanya sekadar seni bela diri. Tetapi juga, tarian tradisional yang menyatu dengan nilai-nilai spiritual dan kultural masyarakat Sasak.

Dalam pertunjukan Peresean, para petarung disebut pepadu, sementara wasit atau juru adil dalam duel tersebut istilahnya pakembar.

IKLAN

Karena nilai sakralnya, pertarungan Peresean tidak bisa digelar sembarangan. Biasanya, Peresean berlangsung dalam momen-momen penting seperti peringatan Hari Kemerdekaan, perayaan hari jadi daerah, atau menjelang bulan Ramadan.

Sosok Desainer Logo HUT ke-80 RI

Logo HUT ke-80 RI yang menampilkan Peresean ini merupakan hasil karya anak bangsa bernama Bram Patria Yoshugi.

Utamanya, logo HUT ke-80 RI ini menampilkan angka “8” dan “0” dalam desain tak terputus, melambangkan bentuk infinity atau tanpa batas.

Dalam penjelasannya, Bram mengatakan, angka 8 dan 0 pada logo mewakili semangat “Bersatu Berdaulat”. Hal tersebut sesuai dengan tema besar perayaan kemerdekaan tahun ini, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”

Bram juga menyampaikan, desain tersebut hadir untuk menyambut era baru, sekaligus menampilkan semangat yang segar dan modern.

IKLAN

“Kalau untuk sekarang, kita sebenarnya mungkin memasuki era yang baru juga ya, di dekade yang baru ini, 80. Jadi kita pengin hadirkan sesuatu yang fresh juga, mungkin bisa dibilang baru juga semangatnya. Tapi semuanya tetap lantang, berani. Juga kita tetap pengen bisa merepresentasikan Indonesia secara utuh,” jelas Bram mengutip Sekretariat Kabinet RI, Kamis, 24 Juli 2025. (*)

Berita Terkait

Back to top button