BERITA NASIONAL

Misteri Orang Berbaju Putih di Jalur Pendakian Gunung Lawu Tuai Pertanyaan Warganet

Mataram (NTBSatu) – Sebuah video viral yang diunggah akun TikTok @faaiiiiq._ baru-baru ini memicu rasa penasaran warganet. Dalam unggahan tersebut, terlihat sekelompok orang menggunakan kain atau pakaian serba putih dan tampak berdiam diri di jalur pendakian Cemoro Sewu, Gunung Lawu.

Video itu dikabarkan diambil pada hari Jumat, 11 Juli 2025, namun baru diunggah belakangan karena pengunggah sempat ragu untuk membagikannya.

“Ini kejadian pada hari Jumat kemarin menjelang siang, maaf banget jika telat meng-upload-nya. Sebenarnya juga ga berani upload, tapi rasa penasaran saya tetap menghantui. Teman-teman kalau ada yang tahu bisa komen ya,” tulis pemilik akun dalam keterangan video.

Video tersebut langsung menyita perhatian publik. Terbukti dari jumlah penonton yang mencapai ratusan ribu, serta ribuan komentar yang membanjiri unggahan tersebut.

Banyak warganet mengaku merinding dan merasa takut dengan suasana dalam video yang mereka anggap menyeramkan.

IKLAN

“Paling takut dengan apapun yang pakai putih-putih, apalagi video-video yang seperti orang salat tapi gerakannya cepat. Horor banget, deg-degan setiap lihat, ini juga,” komentar akun @dk_puspita.

Sementara akun lain, @andriboiler menambahkan, “Nonton jam 1.30 malam di tengah sunyinya malam dan dengan suara rintik hujan berasa uji nyali.”

Sosok Kelompok Berbaju Putih di Jalur Pendakian Gunung Lawu

Rasa penasaran publik pun meningkat, terutama soal siapa sebenarnya orang-orang berbaju putih tersebut dan apa maksud dari tindakan mereka.

Dalam kolom komentar, pemilik akun turut menjelaskan, mereka mengaku berasal dari aliran bernama “syahadatain.”

Penjelasan lebih lanjut muncul dari akun-akun lain yang menyatakan, kelompok itu merupakan penganut aliran kejawen bercampur dengan unsur spiritual lokal.

IKLAN

Mereka tetap menganggap diri sebagai muslim, namun menjalani praktik ibadah yang tidak sepenuhnya mengikuti syariat Islam, melainkan tradisi mistik Jawa.

“Kelompok itu berada di Cemoro Sewu, jalur Gunung Lawu. Mereka mengaku beraliran syahadatain, artinya masih menganggap diri sebagai Muslim. Tapi praktiknya lebih ke ritual kejawen yang bercampur dengan adat dan spiritual lokal. Jadi meskipun mereka mengaku Islam, cara ibadah mereka tidak mengikuti syariat Islam sepenuhnya, melainkan lebih ke tradisi mistik Jawa,” jelas akun @azy4975.

Sementara itu, akun @asep_santoso.01 juga menambahkan, “Yang kamu lihat di video itu adalah ritual atau kegiatan spiritual di Puncak Gunung Lawu, tepatnya di jalur Cemoro Sewu, Magetan. Biasanya dilakukan oleh kelompok atau komunitas spiritual atau kejawen yang datang untuk melakukan semacam ritual doa atau semedi.”

Meski banyak yang merasa takut, sejumlah warganet mencoba berpikir lebih terbuka dengan menyebut bahwa setiap daerah memiliki tradisi unik masing-masing.

Namun, mereka menyarankan penutupan jalur pendakian sementara saat kegiatan seperti itu berlangsung untuk menghindari kesalahpahaman dari para pendaki.

“Setiap daerah ada tradisi, tetapi kalau memang sudah tradisi harusnya jalur pendakian ya tutup dulu, agar tidak terjadi kesalahpahaman di orang awam atau pendatang yang lagi muncak. Apalagi itu pakainya serba putih begitu kan ya agak ngeri,” saran akun @noer_14km.

Fenomena ini menjadi sorotan publik dan membuka diskusi luas seputar toleransi terhadap tradisi lokal. Serta, pentingnya komunikasi yang jelas dalam kawasan wisata spiritual seperti Gunung Lawu. (*)

Berita Terkait

Back to top button