Hanya Setengah Hari, Misi Dagang NTB – Jawa Timur Hasilkan Transaksi Ekonomi Rp857 Miliar

Mataram (NTBSatu) – Hanya berlangsung setengah hari, misi dagang antara Provinsi NTB dengan Jawa Timur mencatatkan nilai transaksi lebih dari Rp850 miliar.
Angka ini sangat jauh melampaui target sebenarnya pada tahun 2025, yaitu sekitar Rp300 miliar. Nilai tersebut terhitung sejak pukul 11.35 Wita hingga tutup pada pukul 17.00 Wita.
Melihat data yang ada sekarang, Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa optimis, misi dagang antara Jawa Timur dan Provinsi NTB ini bisa menembus angkat Rp1 triliun.
“Bayangkan saja, baru pukul 11.35 Wita nilai transaksi sudah menyentuh angka Rp857 miliar,” kata Khofifah di Mataram, Rabu, 9 Juli 2025.
Politisi kondang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, perdagangan antar wilayah dan antar daerah Provinsi Jawa Timur ini merupakan kekuatan terbesar.
“Transaksi akan tetap berjalan meski kegiatan ini nanti berakhir dan akan dikoordinasikan dengan Dinas Perdagangan masing-masing daerah,” ujarnya.
Sejak Februari 2023 hingga saat ini, transaksi dagang antara NTB dan Jawa Timur sudah mencapai Rp6,5 triliun. Berbagai investasi masuk ke NTB dari Jawa Timur misalnya peternakan ayam di Lombok Tengah senilai Rp150 miliar.
“Terus kita bangun penguatan-penguatan ini. Selain penyeberangan jarak jauh, ada KUB Bank Jatim dan Bank NTB Syariah. InsyaAllah akan memberikan penguatan dalam lebih baik,” tuturnya.
Jauh Melampaui Target
Sementara itu, Kelapa Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Timur, Dr. Iwan S.Hut., M.M., mengatakan, hasil kerja sama dagang dengan NTB kali ini merupakan yang terbesar, jauh melampaui target.
“Ini diluar dugaan. Pertama misi dagang kita di tahun 2023 itu Rp251,36 miliar. Kami mendapatkan arahan dari Gubernur untuk melakukan misi dagang lagi ke NTB,” ujarnya, Rabu, 9 Juli 2025.
Delegasi dari Jatim yang hadir juga merupakan yang terbesar, dengan 120 orang terdiri dari 80 pelaku usaha.
Produk yang ditawarkan pun cukup bervariasi mencakup sektor perikanan, peternakan, pertanian, hingga industri kreatif seperti batik dan bumbu dapur organik.
“Sementara Jatim banyak membeli komoditas dari NTB seperti ikan tuna, tembakau, jagung, dan hasil perikanan lainnya,” pungkasnya. (*)