Ekonomi Bisnis

Tinggalkan Karier di Bank, Wanita Pontianak Pilih Jadi Pemetik Buah di Australia

Mataram (NTBSatu) – Seorang wanita asal Pontianak, Merianti (30) membuat keputusan berani dengan meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai bank demi meraih peluang baru di Australia.

Setelah lima tahun menjalani rutinitas perbankan, lulusan jurusan Manajemen ini memilih keluar dari zona nyamannya dan mengikuti program Working Holiday Visa (WHV).

Kisah inspiratif Merianti ini dibagikan melalui akun TikTok @beritaindonesia dan menarik perhatian publik.

Merianti mengungkapkan, keputusannya tidak hanya didorong oleh faktor ekonomi. Tetapi juga, untuk hidup lebih mandiri dan mengenal budaya asing secara langsung.

IKLAN

“Alasannya memang ekonomi. Tapi saya juga ingin mencoba hidup mandiri, mengenal budaya baru, dan keluar dari rutinitas,” ujar Merianti mengutip Kompas.com, Selasa, 1 Juli 2025.

Selama lebih dari 18 bulan tinggal di Australia, Merianti telah menjajal berbagai jenis pekerjaan. Mulai dari pelayan restoran, pencuci piring, pekerja gudang, hingga menjadi pemetik dan penyortir buah di lahan pertanian.

Semua pekerjaan itu ia lakoni demi menyambung hidup dan menabung untuk masa depan. Upahnya cukup menggiurkan.

IKLAN

Ia menyebutkan, standar gaji minimum mencapai AUD 30,13 per jam, atau sekitar Rp 331.000 tergantung jenis pekerjaan. Pembayaran biasanya secara mingguan atau dua mingguan.

Kisah Merianti pun mendapat banyak reaksi dari netizen Indonesia. Banyak yang memuji keberaniannya, bahkan tidak sedikit yang mengaku terinspirasi untuk mencoba peruntungan serupa di luar negeri.

“Bagaimana caranya ya?, ingin juga kerja begitu saja, jauh lebih berharga,” komentar akun @Yuliana Tandung.

IKLAN

“Aku juga mau kerja gak pakai libur atau cuti kalau modelannya kayak gini. Biar keluargaku aku beliin tiket nemuin aku ke Australia,” tambah akun @rositayaros.

Bahkan, tak banyak netizen Indonesia yang membandingkan dengan kondisi pekerja di Indonesia. “Di Indonesia kerja serius gaji bercanda, kalau negara orang kerja bercanda gaji duarius,” tulis akun @iBalll.

“Di luar negeri lebih menghargai tenaga atau kemampuan dibanding ijazah, kalau di negeri sendiri ijazah dan penampilan,” tambah akun @Nanadzaky. (*)

Berita Terkait

Back to top button