Mataram (NTBSatu) – Serangan militer Iran terhadap Israel menuai respons luas dari masyarakat global. Banyak pihak justru menyambutnya secara positif, khususnya mereka yang selama ini menyoroti tindakan represif Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Serangan ini dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi militer, dan ketidakadilan yang selama ini Israel lakukan. Terutama setelah korban sipil di Gaza mencapai lebih dari 55.000 jiwa, mayoritas perempuan dan anak-anak.
Berikut sejumlah alasan mengapa banyak negara dan masyarakat dunia memberikan respons positif terhadap serangan Iran ke Israel:
1. Sejarah Permusuhan Panjang antara Iran dan Israel
Iran dan Israel telah berseteru sejak Revolusi Islam Iran 1979. Iran secara terang-terangan menolak keberadaan Israel dan mendukung kelompok perlawanan, seperti Hizbullah dan Hamas. Serangan Iran kali ini sebagai kelanjutan dari konflik jangka panjang, bukan agresi sepihak.
2. Dukungan Terhadap Palestina
Banyak negara, terutama dengan mayoritas Muslim, memandang serangan Iran sebagai bentuk keberpihakan terhadap perjuangan Palestina. Iran menjadi salah satu negara yang berani secara langsung menghadapi Israel, yang selama ini melakukan kekerasan terhadap rakyat sipil.
3. Kritik Terhadap Kebijakan Agresif Israel
Tindakan Israel yang terus membangun permukiman ilegal, melakukan blokade Gaza, dan menyerang warga sipil kerap menuai kecaman. Sayangnya, Israel jarang mendapatkan sanksi tegas. Serangan balasan dari Iran dipersepsikan sebagai bentuk konsekuensi atas kebijakan sepihak tersebut.
4. Adanya Standar Ganda dalam Konflik Global
Ketika Israel menyerang, reaksi dunia cenderung lamban. Tapi saat Israel diserang, respons internasional sangat cepat dan keras. Standar ganda ini menimbulkan rasa frustrasi dan membuat serangan Iran dilihat sebagai penyeimbang terhadap sistem global yang timpang.
5. Pengaruh Narasi di Media Sosial
Media sosial memegang peranan penting dalam membentuk opini publik. Narasi-narasi yang menggambarkan serangan Iran sebagai pembelaan terhadap Palestina tersebar luas, menumbuhkan simpati dari pengguna internet global, terutama generasi muda.
6. Sentimen Anti-Barat di Negara Berkembang
Banyak negara berkembang menyimpan sentimen anti-Barat akibat sejarah kolonialisme dan dominasi ekonomi-politik. Israel yang dianggap sekutu utama Amerika Serikat pun menjadi simbol kekuatan Barat. Dalam konteks ini, Iran dilihat sebagai penantang dominasi tersebut.
7. Iran Simbol Perlawanan di Timur Tengah
Iran memosisikan dirinya sebagai pemimpin “Poros Perlawanan” terhadap hegemoni Barat. Serangannya terhadap Israel dianggap mewakili suara kelompok-kelompok, yang menolak dominasi Amerika dan Israel di kawasan.
8. Kekecewaan Terhadap Lembaga Internasional
Banyak yang kecewa terhadap lembaga, seperti PBB yang dinilai gagal melindungi warga Palestina. Serangan Iran dianggap sebagai aksi nyata ketika diplomasi tak mampu menghentikan kekejaman Israel.
9. Solidaritas Dunia Muslim Terhadap Penantang Israel
Di banyak negara Muslim, terdapat dukungan kuat terhadap siapa saja yang melawan Israel, termasuk Iran. Serangan ini dianggap sebagai bentuk keberanian, yang selama ini ditunggu-tunggu oleh banyak pendukung Palestina.
10. Perpecahan Opini di Dunia Barat
Di negara-negara Barat sendiri, dukungan terhadap Israel tidak lagi bulat. Banyak aktivis, akademisi, dan politisi yang mengkritik keras tindakan Israel dan menyuarakan dukungan untuk Palestina. Serangan Iran pun mendapat simpati dari sebagian kalangan ini.
Dengan berbagai latar belakang tersebut, serangan Iran terhadap Israel dipandang oleh sebagian besar dunia bukan semata sebagai aksi militer. Tetapi sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan, ketidakadilan, dan dominasi global yang dianggap tidak seimbang. (*)