Pendidikan

SMPN 18 Mataram Bakal Disulap Jadi Sekolah Rakyat

Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram terus mendorong realisasi Sekolah Rakyat sebagai program prioritas nasional, meskipun sempat terkendala persoalan lahan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf, M.Pd., menegaskan, program ini akan tetap berjalan dengan memanfaatkan sekolah yang kekurangan siswa.

Pihaknya pun telah melakukan analisis dan pemetaan terhadap sejumlah sekolah yang mengalami penurunan jumlah siswa.

Salah satu yang telah dibidik adalah SMPN 18 Mataram. Pasalnya, kekurangan siswa menjadi persoalan yang selalu dihadapi SMPN 18 Mataram setiap tahun. Kondisi ini berlangsung sudah cukup lama.

IKLAN

“Sekolah ini jumlah siswanya sangat minim, di bawah 100 orang dan cuma ada tiga kelas. Sehingga sangat potensial sebagai lokasi Sekolah Rakyat,” ujar Yusuf, Rabu, 4 Juni 2025.

Selain itu, sekolah yang berlokasi di Jalan Energi Gang Layur Nomor 81, Ampenan Selatan ini memiliki luas tanah mencapai 12.464 meter persegi.

“Memiliki lingkungan yang luas dan nyaman untuk menunjang proses belajar mengajar,” kata Yusuf.

Sebelumnya, Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana menegaskan, pembangunan Sekolah Rakyat tidak boleh gagal. Sebab, lahan bukan alasan untuk menghentikan program prioritas nasional tersebut.

IKLAN

“Ini adalah program prioritas nasional dari Bapak Presiden Prabowo. Jadi harus tetap dilaksanakan,” tegasnya.

Kendala utama dari program nasional ini, ialah syarat pembangunan Sekolah Rakyat memiliki lahan seluas 5 sampai 10 hektare.

“Kendala utama bagi Kota Mataram adalah ketersediaan lahan,” ungkap Mohan.

Pengajuan proposal ke Pemerintah Pusat mengharuskan lahan seluas 5 hingga 10 hektare, bebas masalah. Kemudian, bersertifikat atas nama pemerintah daerah, dan berada dalam satu kawasan utuh.

Namun, lahan milik Pemerintah Kota Mataram cenderung terpecah-pecah dan belum ada satu hamparan yang mencapai minimal 5 hektare. Maka dari itu, salah satu solusinya memodifikasi sekolah yang kekurangan murid menjadi lokasi Sekolah Rakyat.

IKLAN

“Bangunan sekolah yang ada bisa saja kita ubah desainnya. Agar sesuai dengan syarat boarding school yang representatif,” tambahnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button