Mataram (NTBSatu) – Industri perfilman Indonesia kembali mencuri perhatian dunia, tiga film karya anak bangsa resmi dilirik untuk diadaptasi oleh rumah produksi ternama asal Korea Selatan, Barunson E&A produser di balik film peraih Oscar, Parasite.
Kolaborasi ini terwujud melalui kerja sama strategis antara Barunson E&A dan rumah produksi lokal Imajinari.
Langkah ini membuka peluang besar bagi kekayaan intelektual (IP) film Indonesia untuk dikenal lebih luas secara global. Berikut daftar film Indonesia yang akan diadaptasi oleh Korea Selatan:
1.Agak Laen (2024).
Film bergenre komedi horor ini mencetak kesuksesan luar biasa di Indonesia dan menempati posisi ketiga sebagai film terlaris sepanjang masa. Dengan sutradara komika Muhadkly Acho, Agak Laen mengisahkan empat penjaga rumah hantu di sebuah pasar malam yang kesulitan menarik pengunjung karena wahana yang kurang menyeramkan.
Film ini dibintangi sejumlah komika. Di antaranya, Oki Rengga, Indra Jegel, Boris Bokir, Bene Dion, Tissa Biani, Indah Permatasari, dan Arie Kriting. Dengan rating IMDb sebesar 7,6/10, film ini menjadi salah satu komedi horor terbaik dalam sejarah perfilman nasional dan kini bersiap menembus pasar internasional melalui adaptasi Korea Selatan.
2.Tinggal Meninggal (2025).
Film bergenre dark comedy ini menjadi debut penyutradaraan Kristo Immanuel. Ceritanya mengikuti Gema, pria sepi yang mulai merenungi makna hidup dan kematian setelah kehilangan sang ayah. Namun, perhatian yang ia dapatkan setelah peristiwa itu justru membuatnya mempertanyakan arti eksistensi.
Film ini dibintangi Omara Esteghlal, Nirina Zubir. Kemudian, Mawar De Jongh, Muhadkly Acho, dan Ardit Erwandha.
3.Agak Laen 2 (2025).
Melanjutkan kesuksesan film pertama, Agak Laen 2 menghadirkan petualangan baru bagi Boris, Bene, Jegel, dan Oki. Meski disebut sebagai lanjutan, film ini tidak mengikuti format sekuel tradisional. Menurut sang sutradara, Agak Laen 2 akan hadir dengan cerita baru, mirip konsep film-film Warkop DKI.
Kisah dalam Agak Laen 2 berfokus pada kehidupan empat sahabat yang baru saja keluar dari penjara dan berusaha membangun kembali kehidupan mereka demi mengejar impian yang lama tertunda.
Ketiga film yang akan diadaptasi ini membuktikan bahwa kualitas cerita film Indonesia mulai dilirik pasar global. Termasuk industri perfilman Korea Selatan yang terkenal sangat selektif. (*)