Daerah NTB

Buka Rakornas KMHDI Ke-XV, Wapres Minta Generasi Muda Aktif Terlibat Berbagai Isu Penting

Mataram (NTB Satu) – Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin datang ke NTB untuk melakukan kunjungan kerja pada Kamis, 30 Juni 2022. Salah satu agenda Wapres ialah membuka Rapat Koordinasi (Rakornas) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) ke-XV. Dalam pembukaan Rakornas tersebut, Wapres menekankan agar generasi muda berperan aktif dalam mengatasi berbagai isu penting dan mendesak.

Berbagai isu yang ditekankan oleh Wapres meliputi pariwisata, ekonomi kreatif, ketenagakerjaan, transformasi digital, transisi energi, dan lingkungan. Dalam sambutannya, Wapres mengatakan, merawat Indonesia tidak melulu soal persatuan dan kesatuan bangsa, melainkan turut merawat kelestarian bumi dan kekayaan alam.

“Supaya kebermanfaatan tersebut, dapat dinikmati hingga generasi mendatang,” ungkap Wapres saat membuka Rakornas KMHDI ke-XV, di Hotel Prime Park Mataram, Kamis, 30 Juni 2022.

Keseimbangan alam dan lingkungan harus menjadi perhatian seluruh pihak. Wapres berharap agar seluruh peserta Rakornas KMHDI ke-XV dapat menyejahterakan organisasi supaya makin solid secara internal serta mengajak berbagak anak bangsa untuk perkuat nasionalisme, merangkum kemajemukan, mencintai budaya, pengembangan diri di tengah kemajuan teknologi, membangun bangsa, serta menjaga bumi agar tetap layak huni.

“Semoga Rakornas KMHDI ke-XV dapat jadi forum untuk menggali gagasan, menemukan terobosan, serta menentukan langkah strategis dalam membantu pemerintah untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas,” harap Wapres.

Selain itu, KMHDI diharapkan dapat memberikan rumusan gagasan serta mendukung pemerintah dalam menjalankan tugas sebagai presidensi G20.

IKLAN

Pemerintah Indonesia bersyukur serta berterima kasih atas seluruh pengorbanan pahlawan nasional, seperti I Gusti Ketut Jelantik dan I Gusti Ngurah Rai. Kedua pahlawan tersebut, tidak berjuang hanya demi kepentingan kelompok. Jejak perjuangan mereka hingga kini telah menyatu dengan perjuangan seluruh komponen bangsa.

“Kemajemukan merupakan sebuah realitas yang sudah disadari sejak lama oleh para pendahulu, serta seluruh pendiri bangsa Indonesia,” papar Wapres.

Pancasila lahir sebagai hasil dari kesepakatan dari para leluhur dan segenap elemen bangsa serta sebagai titik temu dari segala perbedaan suku, ras, agama. Pancasila sebagai dasar negara dapat mempersatukan kebhinnekaan. Selain itu, pancasila merupakan filter dari berbagai paham dan nilai yang datang dari luar Indonesia.

“Pemahaman atas falsafah Pancasila perlu ditanamkan dengan kuat kepada seluruh pemuda agar mampu menyaring berbagai paham negatif yang dapat merusak bangsa Indonesia yang bersifat luhur,” kata Wapres.

Sebagai warga dunia, pemerintah Indonesia turut merasakan arus informasi dan teknologi yang berkembang sangat pesat. Budaya-budaya baru yang kini telah masuk dengan mudah, dinilai dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan Indonesia yang meliputi, pemikiran dan ajaran. Atas dasar itu, nilai-nilai asing makin sulit untuk dibendung.

“Kemajuan dunia modern boleh dinikmati. Hanya saja, generasi muda perlu membangun kewaspadaan agar nasionalisme tidak terkikis oleh nilai dan paham yang tidak mencerminkan karakteristik bangsa Indonesia,” tutup Wapres. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button