Lombok Timur

Bukan Tilang, Ini Prioritas Operasi Zebra di Lombok Timur

Lombok Timur (NTBSatu) – Polres Lombok Timur menegaskan, Operasi Zebra 2025 tidak menjadikan tilang sebagai fokus utama. Aparat justru memprioritaskan langkah preventif dan pre-emptif, untuk menekan potensi pelanggaran serta mencegah kecelakaan selama operasi berlangsung pada 17–30 November 2025.

Kasat Lantas Polres Lombok Timur, AKP Abdul Rachman menyampaikan, petugas mengedepankan edukasi keselamatan kepada masyarakat. Ia menekankan, kepatuhan berkendara harus muncul dari kesadaran pribadi, bukan karena rasa takut terhadap aparat.

Ia menyebut, petugas lalu lintas terus memberikan pemahaman agar pengendara mematuhi aturan demi keselamatan bersama. “Prioritas kami adalah edukasi agar pengendara menaati aturan karena peduli dengan keselamatannya, bukan karena takut dengan petugas,” ucapnya, Sabtu, 22 November 2025.

Upaya persuasif itu berjalan paralel dengan pemetaan potensi pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Data hingga Kamis, 20 November 2025 menunjukkan petugas sudah memberikan teguran kepada 45 pengendara.

Pelanggaran yang paling sering terjadi meliputi tidak menggunakan helm, melanggar arus, hingga pengendara di bawah umur. Sekitar 30 persen pelanggar tercatat tidak memakai helm, sehingga petugas memperkuat pengawasan di titik-titik rawan.

Abdul Rachman menerangkan, sistem teguran berjalan dengan mekanisme pendataan resmi. Petugas mengeluarkan blangko peneguran tanpa denda dan menyimpan seluruh informasi pelanggar dalam basis data kepolisian.

Mekanisme ini memungkinkan petugas memantau potensi pengulangan pelanggaran. Jika seseorang tetap mengulangi kesalahan setelah beberapa kali ditegur, aparat akan langsung menerapkan tilang.

Meski begitu, Polres Lombok Timur tetap memberlakukan tilang untuk pelanggaran kompleks, seperti tidak memakai helm, tidak memiliki kelengkapan surat, tidak memiliki SIM, atau melawan arus.

“Yang ditilang adalah yang mendapat teguran berulang,” tambahnya.

Penindakan itu tetap berjalan sebagai bagian dari standar keselamatan, meski bukan fokus utama Operasi Zebra. Dengan pendekatan persuasif tersebut, jajaran kepolisian menargetkan peningkatan kesadaran berlalu lintas di masyarakat.

Aparat berharap masyarakat mematuhi aturan karena memahami pentingnya keselamatan, bukan sekadar menghindari sanksi. (*)

Berita Terkait

Back to top button